Video

Warga Mekarsari Keluhkan Jembatan Penghubung Tak Kunjung Diperbaiki

1278
×

Warga Mekarsari Keluhkan Jembatan Penghubung Tak Kunjung Diperbaiki

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG – Warga di kampung Kongsi Baru, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang keluhkan jembatan penghubung yang tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah.

Jembatan penghubung antar warga RT 04 dan RT 06 serta warga perumahan Taman Raya Rajeg menuju jalan utama, sekaligus penghubung ke jalan raya Cadas-Kukun sudah hampir 1 (satu) bulan lebih tak kunjung di bangun oleh Desa.

Padahal Jembatan itu sudah dibahas di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (MUSRENBANG) di tahun 2020 untuk pembangunannya menggunakan dana desa.

Salah satu warga RT 06 Warsum (45), kepada awak media mengatakan, jembatan itu di bangun dulu pada tahun 1990 dengan hasil swadaya masyarakat, pada saat adanya normalisasi kali oleh UPT Sumber Daya Air (SDA).

“Jembatan itu di keruk menggunakan alat berat karna amblas dan tanah sudah menutupi aliran kali, untuk sementara jembatan di bangun menggunakan bambu dan sampai saat ini belum ada pembangunan dari pihak desa menggunakan beton, ” Ujar Warsum, Rabu (01/07/2023).

Lanjut warsum, “karena jembatan itu salah satu penghubung jalan warga menuju jalan utama, untuk sementara jembatan di bangun menggunakan bambu agar bisa di lewati warga, “Keluhnya.

Saat dikonfirmasi Kepala Desa Mekarsari, “abang tanya ke PU kenapa maen bongkar aja jembatannya, tidak ada pemberitahuan ke Desa, nanti juga kalau dibangun jangan lebar-lebar 4 meter aja, biar mobil gak bisa lewat, untuk lebih jelasnya ke Pak Midi aja, “ucapnya sambil keluar ruangan.

Tak lama kemudian, Fadlah Melali Midi selaku Kaur Perencanaan Desa menjelaskan, bahwa jembatan itu sudah pernah di bahas di Musrenbang pada tahun 2022 waktu itu. Cuma ada kesalahan teknis dari pihak PU, begitu kita tanya saat ukur jalan pihak PU bicara akan di bangun bersama gorong-gorongnya pada saat jembatan belum di bongkar.

“Ok lah pak, jika pihak bapak ingin membangun jalan dan gorong-gorong berarti ini sudah menjadi tanggung jawab PU, Saat jembatan sudah di bongkar pihak binamarga tidak siap membangun jembatan tersebut,” Kata midi kepada wartawan, selasa (04/07/23).

Saat kemarin pengerjaan jalan, orang Binamarga Menolak membangun jembatan karna terlalu lebar dan anggarannya tidak cukup, sayapun sudah menyerahkan kepada RT dan RW karna jembatan ini kalau di bongkar dampaknya akan seperti ini.

“Karena kalo kita larikan ke anggaran dana desa harus lari ke tahun 2024, memang jembatan itu di bongkar mungkin karena menutupi aliran sungai, ” ucapnya.

Lanjut Midi, “Saat kemarin ada normalisai saja saya agak sedikit debat sama mantri Sumber Daya Air (SDA), maksud saya ketika ada normalisai kali pake alat berat, seharusnya dari pihak SDA datang ke desa, seminggu sebelum normalisai. saat akan membongkar jembatan, agar kami dari pihak desa bisa membuat surat edaran kepada masyarakat jangan main langsung kerja, “paparnya.

BACA JUGA :  Miris! Teganya Seorang Ayah Kandung Gagahi Anaknya Hingga Hamil

“Saya dari kemaren jika di suruh bongkar jembatan itu saya tidak sanggup, pasti dampaknya akan seperti ini kecuali akan di bangun sudah ada drafnya saya siap bongkar jembatan itu, Tapi insyallah di tahun 2024 pembangunan jembatan akan di laksanakan menggunakan anggaran dana desa, “tandasnya.

BACA JUGA :  Kabupaten Tangerang Akan Selenggarakan MTQ ke 53 di Alun alun Tigaraksa

 

(red/wan)

Tinggalkan Balasan