“Jika kuliah S1 biasa membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk lulus, maka RPL hanya sekitar 2 tahun. Waktu 2 tahun tersebut tentu sudah cukup cepat untuk mendapatkan gelar sarjana. RPL sendiri untuk orang yang memiliki pengalaman kerja,” ungkapnya.
Seperti diketahui, seluruh pegiat desa Blora yang ikut program RPL tersebut tersebar di beberapa program studi. Antara lain, Prodi Ekonomi Pembangunan, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan Sosiologi Antropologi, Manajemen serta Akuntansi.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman menambahkan, pihaknya minta agar bisa serius dalam menempuh pendidikan. Jangan sampai patah semangat sehingga putus di tengah jalan.
“Ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan value panjenengan. Perlu dipahami bahwa 50% subsidi dari APBD untuk pembiayaan belajar panjenengan adalah uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan, output maupun outcome-nya. Di samping komitmen terhadap pakta integritas yang telah ditandatangani,” terangnya.
“Kemudian juga, ini merupakan Investasi Blora dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yaitu dengan cara memberikan beasiswa pada mahasiswa RPL Desa kepada penggiat desa,” tambah Bupati Arief.