“Pemira tahun ini menuju klimaksnya, terimakasih untuk KPRM dan Bawasra yang sudah sangat baik menginisiasi program untuk calon dan program untuk pemilih, baik di sosial media atau secara aktif di lapangan. Perlu disampaikan bahwa tahun ini kita mencetak sejarah, sejak dirancang tahun 2019, tahun ini pertama kali Pileg dilaksanakan dengan pemilihan oleh mahasiswa, meskipun dua fakultas tapi ini dapat menjadi pondasi Pileg kedepannya. Kemudian pesan dari saya untuk rekan-rekan mahasiswa, jangan menjadi sekedar alat politik namun bagaimana rekan-rekan sebagai mahasiswa, mengenali gagasan dan ide dari calon representatif mahasiswa yang tentu programnya akan menyasar pada rekan-rekan. Gunakan kesempatan setahun sekali di Pemira ini untuk, memilih pemimpin yang terbaik dari yang terbaik. Gunakan hak suara rekan-rekan mahasiswa untuk Universitas Udayana lebih baik,” Ungkapnya.
Ada yang menarik dalam debat terakhir uji publik Pemira ini, dimana salah satu calon anggota legislatif dari fakultas hukum bernama Gede Armando Adhie Pradana absen pada debat pamungkas yang berefek walk out nya 4 calon anggota legislatif dari forum debat tersebut, akan tetapi, uji publik debat terakhir itu tetap berjalan sampai selesai. (Uchan).
