NASIONALXPOS.CO.ID, DENPASAR – Kapal Mobula 8, kapal hibah pembersih sampah laut di Bali, di mana didatangkan dari Perancis ke Indonesia pada Desember 2022 lalu hingga sampai saat ini sangat berkontribusi dalam penanganan sampah di laut, mulai terombang ambing tak menentu.
Bagaimana tidak, kapal Mobula 8 yang dioperasikan selama ini oleh Bali Marine Service (BMS) salah satu agen kapal yacht di Benoa disinyalir terusir dari tempat di mana kapal itu bersandar.
Founder BMS Fiona Yap Sawaki saat ditemui media nasionalxpos.co.id Jumat, (23/8/2024) pukul 13.00 Wita sangat menyayangkan sikap Pelindo Properti Indonesia (PPI) Benoa yang memberikan nota pengusiran dengan surat agar kapal Mobula 8 tidak bersandar di area Benoa Marina Bali dengan dalih tidak adanya administrasi dalam kegiatan sandar kapal.
“Kapal Mobula 8 adalah kapal pembersih sampah laut di mana ada MoU antara Kemenkomarves dengan The SeaCleaners (NGO Perancis) dalam kebersihan lingkungan perairan Bali, khususnya di teluk Benoa. Sedangkan kami ditugaskan untuk mengoperasikan seluruh kegiatan Mobula 8 ini. Nah, pada tanggal 1 Juli bulan lalu, saya menerima surat dari PPI untuk memindahkan kapal Mobula 8 di mana isi suratnya mengatakan bahwa dalam rangka optimalisasi dermaga Benoa Marina secara komersial diikuti dengan penataan posisi letak sandar kapal, serta mempertimbangkan kelengkapan administrasi kegiatan sandar, PPI meminta kapal Mobula 8 tidak berada di area Benoa marina terhitung sejak hari Rabu tanggal 3 Juli 2024,” ujar Fiona.