Survey juga menggalang opini publik terkait harapan masyarakat kedepannya terhadap balon, dalam bentuk wawancara secara langsung.
“Kita langsung terjun ke masyarakat untuk wawancara dan mengumpulkan pollingnya. Sehingga real, dan bukan berdasarkan rekaan. Kita kumpulkan dalam bentuk video dari semua masyarakat yang memberikan tanggapan dan pilihannya siapa yang layak dipilih sebagai walikota Yogyakarta,” kata Rifkhi, Kamis (1/8/2024).
Dengan melihat hasil survey kata Rifkhi, kandidat dapat menentukan skala prioritas kampanye sehingga dana yang ada, tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak produktif.
“Tentu masing-masing calon itu ada dana kampanyenya, sehingga di daerah yang belum kuat, bisa dikuatkan lagi dengan metode sosialisasi dan kampanyenya,” pungkasnya. (SM)