Ngadiman mengaku, berusaha mencari uang untuk menebus ijazah yang tertahan pihak sekolah. Dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mapan, membuat dirinya tidak mampu melakukan pembayaran tersebut.
“Saya bekerja hanya mocok-mocok mas, keluarga kami memang tidak mampu. Semoga saja pihak sekolah bisa merelakan ijazah anak saya diberikan,” Pungkasnya.
Diketahui, Ari Widodo adalah anak sulung dari empat bersaudara, dari pasangan Ngadiman dan Susanti, Ari Widodo, menamatkan dirinya dari SMK Taman Siswa Jetis pada tahun 2020 lalu, Ngadiman mengaku, ijazah untuk lembaran copyan nya juga harus ditebus dengan uang senilai lima ratus ribu rupiah.
(TIM)