NASIONALXPOS.CO.ID, JEMBRANA – Implementasi Program Bajra Santhi yaitu “Menyama Braya” Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, S.H., S.I.K., M.I.K. dengan Perbekel/Lurah se-Kecamatan Mendoyo, Jumat (18/11/2022) pukul 18.10 Wita bertempat di kediaman Perbekel Delodberawah, I Made Rentana, Banjar Berawan Tunjung, Desa Delodberawah, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Hadir dalam kegiatan tersebut mendampingi Kapolres Jembrana, Kasat Binmas Polres Jembrana, AKP. I Gusti Putu Muliadnyana, Kapolsek Mendoyo AKP. I Putu Suarmadi, Camat Mendoyo, I Putu Sindhu Yasa, A.P. dan para Perbekel/Lurah se Kecamatan Mendoyo.
Perbekel Desa Delodberawah, I Made Rentana selaku tuan rumah memberikan kata sambutan ucapan selamat datang dan terimakasih sudah hadir dan berkunjung untuk bertatap muka “Menyama Braya” langsung dengan aparat Desa se-Kecamatan Mendoyo sehingga nantinya bisa terjalin sinergitas maupun komunikasi yang erat antara kepolisian dan aparat pemerintah Desa.
Dilanjutkan dengan Camat Mendoyo, I Putu Sindhu Yasa, menyampaikan pada intinya bahwa, masyarakat Kecamatan Mendoyo berdasarkan indikator sudah 70% bahagia hal ini karena, keamanan maupun ketertiban masyarakat dapat terjamin oleh pihak berwajib dalam hal ini, dari pihak kepolisian.
Pada tatap muka yang dilaksanakan di wilayah hukum Kecamatan Mendoyo ini, Kapolres Jembrana AKBP. I Dewa Gde Juliana, menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan kali kedua di laksanakan, hal ini untuk menjalin sinergitas, pihak kepolisian yang mempunyai tugas dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Kami terbuka dalam berkomunikasi apabila ada warga Desa dari Kepala Desa/Lurah mempunyai permasalahan. Dengan adanya komunikasi yang baik dari aparat desa bersama kepolisian maka dapat cepat menyerap setiap perkembangan permasalahan/dinamika di lapangan maupun potensi konflik disetiap desa, sehingga cepat mengetahui perkembangan situasi di Kecamatan Mendoyo,” jelas Kapolres.
Dirinya juga memberikan apresiasi dan terimakasih atas peran dari aparat desa untuk ikut mensukseskan jalannya kegiatan G20.
Kapolres juga memberikan atensi terhadap wilayah desa yang memiliki hutan dan mengharapkan, peran para Kepala Desa untuk dapat mengedukasi masyarakatnya terkait dampak ngawen yang berakibat bencana alam.
Selanjutnya, Kapolres Jembrana memberikan kesempatan kepada Kepala Desa/Lurah untuk menyampaikan perkembangan situasi serta permasalahan-permasalahan yang ada di Desa/kelurahan.
Secara umum permasalah yang disampaikan oleh masing-masing Perbekel/Lurah sama, yaitu terkait dengan keselamatan berlalu lintas di area sekolah, trek-trekan/balap liar di waktu malam hari, narkoba, kasus pelecehan anak dibawah umur, permasalahan pengelolaan hutan.
khusus Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, dan Perbekel Desa Yehsumbul, menyampaikan terjadi potensi konflik sosial, terkait permasalahan tanah sepadan pantai dan tapal batas Desa Mendoyo Dauh Tukad.
Semua permasalahan yang disampaikan oleh Perbekel/Lurah dicatat langsung Kapolres Jembrana, serta akan ditindaklanjuti dengan segera. dan yang ada permasalahan keterkaitan dengan instansi terkait, Kapolres akan memfasilitasi untuk melakukan langkah koordinasi karena dampak dari permasalahan tersebut pasti muaranya akan tetap kepada Kepolisian. (Uchan)