“Terima kasih atas kesempatannya, saya bangga berada di antara kalian semua, saya menghargai semua penyelenggara yang telah melibatkan pemuda, tidak hanya untuk hadir tetapi juga untuk berkontribusi dalam ide dan pemikiran di 10th World Water Forum di Bali, Indonesia pada tahun 2024. Meskipun di sisi lain, beberapa hari yang lalu kami mendengar berita tentang Peope Water Forum yang diskusinya dibatalkan karena dibubarkan oleh sebuah organisasi masyarakat. Semoga ke depan di sebuah negara demokrasi, tidak akan ada individu yang takut untuk berbicara. Dan tidak akan ada lagi pemerintah dan organisasi masyarakat yang takut terhadap argumen sekeras apa pun itu. Pemerintah dan organisasi masyarakat seharusnya hanya mengambil tindakan keamanan lebih jauh jika ada indikasi dan bukti akan menciptakan kerusuhan atau tindakan kriminal lainnya, seperti asas hukum yang menyatakan, ‘In Criminalibus Probantiones Bedent Esse Luce Clariore,’ yang berarti ‘dalam perkara pidana, bukti-bukti itu harus lebih terang daripada cahaya’ Itu dari saya, terimakasih,” ucap Ali kepada media nasionalxpos.co.id melalui pesan Whatsapp. Minggu, (26/5/2024)
Ali juga menambahkan, para pemikir cemerlang ini dipilih oleh Sekretariat 10th World Water Forum. Para pemuda delegasi menyumbangkan suaranya sesuai dengan tema yang dipilih, salah satunya Proses tematik. ini bertujuan untuk berbagi praktik terbaik dan pengalaman, mengadvokasi tema dan topik tertentu, mengembangkan metode kerja sama dan kemitraan pada solusi tematik tertentu, mempengaruhi proses pembuatan kebijakan, dan berkomitmen untuk tindakan dengan solusi yang disesuaikan untuk tantangan air lokal dan global.
Berikut ini adalah sub-tema yang diusulkan para delegasi pemuda dan peserta dalam diskusi di forum Internasional itu.
1. Keamanan dan Kesejahteraan Air.
2. Air untuk Manusia dan Alam.
3. Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana.
4. Tata Kelola, Kerja Sama, dan Hidro-diplomasi.
5. Keuangan Air Berkelanjutan.
6. Pengetahuan dan Inovasi. (Uchan)
