Daerah

RSUD NTB Siapkan Helikopter, Ini Alasannya

808
×

RSUD NTB Siapkan Helikopter, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini

 

NASIONALXPOS.CO.ID, MATARAM – Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB menjadi rumah sakit (RS) rujukan dalam penyelenggaraan event internasional di Sirkuit Mandalika, baik dalam gelaran World Superbike (WSBK) pada bulan November 2021, maupun MotoGP pada bulan Maret 2022 mendatang.

Direktur RSUP NTB, dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan, bahwa dengan terpilihnyan RSUP NTB sebagai rumah sakit rujukan, maka pihaknya saat ini sedang mempersiapkan sarana dan prasana pendukung. Seperti helipad atau landasan untuk helikopter maupun sarana lainnya khusus dibidang kesehatan

“Kita sekarang ini sedang persiapkan helipad yang ada di RSUP NTB. Kemudian kita juga akan mengisi untuk medical center-nya yang berada di Sirkuit Mandalika,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Gubernur NTB, Selasa (14/9).

Dengan dibangunnya helipad di RSUP NTB, maka pihaknya tentu akan mempersiapkan juga terkait transportasi udara, dalam hal ini helikopter sebagai alat transportasi yang akan digunakan dalam merujuk pasien ketika terjadi insiden. “Mungkin nanti kita siapkan satu atau dua helikopter,” jelasnya

BACA JUGA :  Kapolda Bali Dampingi Wakapolri Pimpin Pelaksanaan TFG dalam Rangka Presidensi G20

Soal dari mana saja nantinya akan melakukan kerja sama untuk mendapatkan helikopter, maka pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pihak swasta, dalam hal ini Bali Air, atau juga akan meminjam di Mabes TNI. “Ini kita sedang jejaki. Ada yang dari swasta miliknya Bali Air, dan mungkin juga kita akan bersurat Mabes TNI untuk meminjam helikopter TNI,” ucapnyaHal tersebut dilakukan, tentu sebagai bagian dari persiapan sebelum gelaran event internasional berlangsung. NTB harus benar-benar sudah disiapkan semuanya. “Maka nanti di medical center akan ada jenis mini hospital, dan tentunya nanti kita akan isi peralatannya,” katanya.Fungsi dari medical center juga tidak jauh berbeda dengan fungsi seperti fasilitas unit gawat darurat (UGD) di RS. Tapi hanya difungsikan sebagai tempat screening saja. “Tetap yang jadi rujukan nanti adalah RSUP NTB,” terangnya.

Namun demikian, medical center selain dilengkapi dengan peralatan, tentu juga didukung dengan tenaga kesehatan yang profesional. Seperti beberapa dokter spesialis, mulai dari spesialis anestesi, dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis ortopedi, dokter spesialis bedah plastik dan lainnya. “Karena mungkin ada potensi insiden luka bakar bisa terjadi,” ucapnya.

BACA JUGA :  Sebelum Meresmikan Jalan PKDP, Panitia Gelar Tradisi Badoncek, H,Tambi: Bijak di Rantau Paguno di Kampung

Untuk itu, dalam penyiapan tenaga kesehatan ini pihaknya akan bekerjasama dengan semua RS yang ada di pulau Lombok, baik yang swasta maupun milik pemerintah. “Kami akan melibatkan semua RS yang ada di pulau Lombok, baik RS pemerintah maupun swasta. Dan tadi saya sudah rapat,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan ada 10 mobil ambulans yang akan disiapkan sesuai standar yang sudah ditetapkan. “Dan hari ini saya sudah kirim ambulance kita ke Jakarta untuk di restorasi sesuai dengan standar. Karena ambulans-nya paling tidak harus tipe B,” ujarnya.

Bahkan untuk ambulans sendiri, sambungnya, bisa digunakan sebagai tempat untuk melakukan perawatan terhadap pasien yang didukung dengan peralatan yang standar. “Saya juga lagi siapkan dua mobil Paskar, yang artinya setiap tikungan itu nanti akan kita siapkan,” sambungnya.

BACA JUGA :  KPMI Bersama Dengan Lima Events Kembali Gelar Muslim Life

Saat ditanyakan apa dukungan yang akan diberikan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pihaknya mengaku belum dapat memastikan. Karena itu juga pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Kemenkes.

“Kalau dari kementerian belum ada. Tapi nanti ada kunjungan pada Kamis, kita lihat saja nanti. Tapi sementara saya belum bisa memastikan dari kementerian kesehatan apa yang di-support. Makanya nanti kita liat pada hari Kamis,” ungkapnya.

Namun demikian, pihaknya mengaku sudah siap mendukung gelaran event tersebut, dari sisi kesehatan. Bahkan dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan simulasi. Karena sebelum 20 hari penyelenggarakan WSBK, medical harus benar-benar telah siap. “Karena sebagus apapun sirkuit, kalau kemudian medical-nya tidak ada, maka balapan juga tidak jadi,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *