NASIONALXPOS.CO.ID, PEMALANG – Fasilitas publik, seperti jalan raya, taman, sekolahan juga termasuk rumah sakit, merupakan sarana yang di sediakan pemerintah untuk kepentingan masyarakat, dimana didalamnya berisi tempat yang nyaman, aman, serta terpelihara dengan agenda perawatan berkala. Apalagi kalau bicara rumah sakit umum milik pemerintah, baik pusat atau pun daerah.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Ashari atau lebih terkenal dengan sebutan RSUD M ASHARI, merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang. Dimana guna mengatasi, permasalahan kesehatan warganya, dengan pelayanan yang maksimal. Baik sarana dan prasarana, harus selalu di tingkatkan demi kepuasan pasien yang berkunjung. Akan tetapi sayangnya harapan itu masih di rasa kurang bagi masyarakat yang pernah berkunjung ke rumah sakit yang cukup megah ini (dilihat dari sisi bangunannya).
Apalagi baru-baru ini, ketika pasien akan masuk fasiltas umum ini, sudah di sambut dengan tumpukan sampah bekas pohon di tebang.
Sandi salah seorang warga pengunjung rumah sakit kecewa, “pasalnya baru masuk aja parkiran becek, tanah merah dan air bercampur menjadi lumpur, ngga enak di pandang mas,” kata Sandi.
Belum lagi masuk pintu utama, masih kata Sandi, “Tumpukan pasien menunggu, berdesakan, tanpa mengindahkan instruksi jaga jarak, dari pemerintah berkaitan dengan pandemi covid-19, rentan tertular Corona.
Direktur RSUD M ASHARI dr aris munandar, ketika di temui mengatakan, bahwa permasalahan sarana fasilitas rumah sakti memang masih dalam tahap pembenahan, apalagi diri ya baru beberapa bulan menjabat di sini.
“Saya sudah menginstruksikan kepada staff agar segera di perbaiki semua sarana yang menganggu pengunjung rumah sakit, ” kata Direktur.
Apupun jawaban dari pihak rumah sakit, penilaian masyarakat akan sarana dan prasarana rumah sakit masih mengecewakan, masyarakat berharap dengan dana yang cukup lumayan besar, RSUD M ASHARI, agar secepatnya menata diri baik, untuk layanan inap atau pun rawat jalan, terutama di sisi fasiltas tempat, sehingga rumah sakit KEBANGGAAN WONG PEMALANG ini benar-benar menjadi rujukan warga, bukan malah di tinggalkan. (ragil 74)