“Menurut penilaian saya, secara diam-diam masyarakat seperti api dalam sekam, artinya masyarakat ingin adanya suatu perubahan, tentunya perubahan positif yang bisa membawa Bali pada umumnya, Gianyar pada khususnya menjadi tujuan yang salah satunya, tujuan wisata yang positif. Kebetulan dulu saya pernah menjabat sebagai Kapolsek Blahbatuh, jadi saya paham sekali dengan sosok Pa Agung Kakarsana sebagai tokoh puri Blahbatuh yang sangat dikenal masyarakat Bali bahkan para pejabat pusat Jakarta. Artinya saya meilhat selama ini tidak ada hal-hal yang menjadi catatan negatif terkait sosok Pa Agung Kakarsana, begitu juga Pa Tagel sebagai wakilnya,” ujar mantan Kapolsek Blahbatuh.
Sementara tokoh Payangan, Ketut Tangkas Wiraguna mengatakan majunya paket KaTa dianggap oleh sebagian besar masyarakat Gianyar mempunyai jiwa yang besar, luar biasa dan istimewa dalam situasi seperti ini.
“Karena awalnya, banyak opini-opini di masyarakat bahwa salah satu calon tidak akan ada lawan, namun dengan dukungan masyarakat serta kebesaran jiwa, pa Agung berani mencalonkan diri bersama pa Tagel. Nah itulah kami sebagai masyarakat mengapresiasi beliau,” ucap Ketut Tangkas.
Ketut Tangkas berharap paket KaTa juga berani bersikap dalam memberantas dugaan korupsi, meningkatkan kualitas SDM, serta tetap pro dengan masyarakat ketika terpilih menjadi pemimpin di kabupaten Gianyar.
“Saya sangat mengharapkan beliau bisa mengemban tugasnya dengan baik saat nantinya terpilih menjadi Bupati di kabupaten Gianyar dengan membawa program-program yang pro rakyat,” tandas Ketut. (Uchan)