NASIONALXPOS.CO.ID, NIAS SELATAN – Puluhan tahun akses jalan di Desa Sukamaju, Kecamatan O’o’u, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut), masih belum tersentuh Aspal dan Aliran Listrik.
Tonton juga Video : Begini Modus Pecah Kaca Mobil, yang Diringkus Polres Mataram
Warga setempat meminta kepada Pemerintah Daerah dan Pusat untuk segera melakukan pengaspalan jalan serta merealisasikan aliran listrik pada kedua Dusun ini.
Akses yang belum dilakukan, pengaspalan jalan dan aliran listrik. Ini adalah Jalan yang menuju ke wilayah Dusun Hilisibohou dan Dusun Fadorohili, sepanjang 15 kilometer.
“Jalan ini merupakan akses utama bagi warga masyarakat menuju ke lokasi kecamatan/kota dan juga Dusun Fadoro Hili ini juga merupakan area Wisata Air Terjun atau yang dikenal dengan Wisata Puncak Arurua Nadu,” kata Asanudin Waruru selaku Kepala Desa Sukamaju.
Selain itu Ia juga mengatakan, sudah puluhan tahun akses jalan dan aliran listrik tersebut tidak pernah diperhatikan oleh Pemerintah daerah maupun Pusat.
Jalan ini penting diperhatikan untuk diperbaiki, mengingat jalan ini juga merupakan akses ekonomi bagi warga setempat, sehingga warga meminta bantuan agar jalan ini segera dilakukan pengaspalan jalan dan juga di alirkan listrik pada kedua dusun ini.
Sementara itu Asanudin Waruwu selaku Kepala Desa Pemerintah Desa Suka Maju, Senin (26/05/2021) mengatakan untuk anggaran pengerjaan pengaspalan jalan dan mengalirkan listrik tersebut dapat masuk dalam anggaran Proyek Masuk Desa.
“Sudah 2 kali dilakukan pendataan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Nias Selatan, namun hingga kini belum terealisasi dengan alasan anggaran belum turun dan juga belum ada anggaran yang cukup untuk pembangunan daerah ini, sehingga pengaspalan jalan dan pengaliran listrik tidak dapat dikerjakan,” jelas Asanudin Waruwu Selaku Kepala Desa.
Pemerintah Desa setempat sangat mengharap kepada Pemerintah Daerah dan Pusat untuk memprioritaskan pengaspalan jalan dan aliran listrik untuk desa sukamaju ini yang dilakukan di Dusun Hilisibohou dan Dusun Fadorohili, agar terbebas dari daerah terisolir (daerah tertinggal) dan terlebih menghindari terjadinya gempa BB bagi para pengendara roda empat dan roda dua yang hendak melewati jalan tersebut, karena kondisi jalan sampai saat ini masih bentuk tanah dan bebatuan juga semakin mengalami kerusakan. (Yasat)