Daerah

Puluhan Mahasiswa UGM Siap Kembangkan Wisata Religi Tanara

809
×

Puluhan Mahasiswa UGM Siap Kembangkan Wisata Religi Tanara

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Tatu Chasanah melepas 30 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM). KKN itu untuk mengembangkan wisata religi Syekh Nawawi Al-Bantani di Kecamatan Tanara.

 

Pelepasan dilakukan di Halaman Pendopo Bupati Serang, Senin (27/06/2022). Hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Serang Entus Mahmud, ASDA I Nanang Supriyatna, ASDA II Hamdani, ASDA III Ida Nuraida, sejumlah Kepala OPD Pemkab Serang, dan Kepala Laboratorium Kartografi UGM Sudaryatno.

BACA JUGA :  Pemkot Pangkalpinang Gelar Upacara Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila

 

Sebelumnya, Pemkab Serang melakukan Memorendum Of Understanding (MOU) dengan UGM dan pihaknya berharap mahasiswa dengan masyarakat bisa saling berkontribusi. “ Dengan adanya program tidak hanya dua desa yang maju tetapi di Kecamatan Tanara dan Serang Utara,” kata Tatu.

Tatu mengatakan, mahasiswa akan ditempatkan di Desa Tanara dan Kedaleman selama 50 hari dari 25 Juni hingga 13 Agustus 2022. “Mereka akan mendampingi Pemkab Serang dalam realisasi wisata religi di Tanara,” katanya.

BACA JUGA :  Bahasa Kerja Sama, Prodi Magister Kajian Pariwisata UGM Kunjungi Fakultas Pariwisata Universitas Udayana 

 

Saat ini UGM telah melakukan pemetaan wilayah guna mengembangkan potensi lainnya seperti budidaya ikan bandeng, rumput laut dan udang. “Mereka sudah diberikan tugas oleh UGM agar kehadirannya selama 50 hari bisa optimal mengembangkan potensi disana,” ujar Tatu.

BACA JUGA :  Rapat Paripurna Sampaikan KUA-PPAS (APBD) Lampung Selatan Tahun 2023

 

Kepala Laboratorium Kartografi UGM Sudaryatno mengatakan, selama 50 hari pihaknya akan fokus pada persoalan kebersihan lingkungan wisata. “Kami akan belajar ke Cikande tengang pengelolaan sampah agar kita terapkan disini,” ucapnya.

 

Selain itu, pihaknya juga akan mengajak masyarakat setempat untuk belajar mengelola mangrove sebagai akses menuju tempat wisata. “Kita akan belajar ke lontar agar Desa Pedaleman menjadi tempat wisata,” ujar Sudayatno. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *