NASIONALXPOS.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG – Proyek rehabilitasi ruang kelas SMPN 1 Curug dituding minim pengawasan, dan beresiko membahayakan bagi siswa dan seluruh warga sekolah.
Pasalnya, dalam proyek tersebut nampak para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri dan tidak memasang pembatas atau rambu-rambu disekitar lokasi pekerjaan.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Jumat (27/9/2024) nampak sisa-sisa pembongkaran seperti besi-besi cor, plat gelombang yang terbuat dari bahan galvanis yang digunakan untuk membungkus material cor pada lantai atau dak beton dibiarkan tergeletak di lokasi yang berdekatan dengan lorong yang menjadi satu satunya akses keluar masuk siswa dan seluruh warga sekolah.
Bukan cuma itu, proses pembongkaran ruang kelas pada lantai dua disinyalir kurang mempertimbangkan aspek keselamatan siswa dan warga sekolah, pasalnya berdasarkan pantauan dilokasi tidak ada satupun jaring pengaman yang dipasang untuk menghindari sisa material yang dikhawatirkan dapat menimpa siswa.
Hal tersebut dibenarkan Muhamad, salah satu warga yang mengaku sedikit khawatir proyek pembangunan rehabilitasi ruang kelas malah akan berdampak buruk bagi putrinya yang tengah menimba ilmu di SMPN 1 Curug.
“Bicara khawatir mah watir banget, namanya anak anak tau – tau ada bata dari atas jatoh siapa yang mau tanggung jawab,” kata Muhammad.
Respon (1)