Daerah

Polisi Buka Ruang Diskusi, Resistensi Revitalisasi Pedagang Pasar Kutabumi Mulai Melunak

1209
×

Polisi Buka Ruang Diskusi, Resistensi Revitalisasi Pedagang Pasar Kutabumi Mulai Melunak

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID – KABUPATEN TANGERANG – Resistensi Pedagang yang enggan pindah ke pasar penampungan kini melunak dan menegaskan tidak menolak rencana revitalisasi.

Hal tersebut diungkapkan Priadi, salah satu pedagang pasar Kutabumi yang diberikan kesempatan mengungkapkan keluhan dan keresahan dalam kegiatan guyub rukun yang digelar dihalaman polresta Tangerang, Jumat (06/10/2023).

Advertisement
scroll ke atas

Dalam kegiatan itu, Priadi menegaskan penolakan yang dilakukan dirinya dan ratusan pedagang pasar adalah cara dan tahapan sosialisasi revitalisasi yang dinilai kurang sesuai.

“Ini kebijakan revitalisasi kami tidak melawan, tapi cara-caranya ini pemaksaan kehendak sendiri dan kelompok sehingga kami para pedagang yang dijadikan sapi perahan,” ungkap Priadi.

Ia mengaku, dirinya memahami betul lahan yang saat ini digunakan untuk berjualan bukanlah lahan pribadi, namun begitu ia berpendapat lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum dapat dimanfaatkan untuk kemashalatan masyarakat.

BACA JUGA :

Kisruh Revitalisasi, Pedagang Pasar Kutabumi Terbelah Menjadi dua Kubu

“Itu, kami tidak melawan pemerintah, tapi yang kami lawan adalah kebijakannya yang dilakukan pihak ketiga yaitu Perumda,” ungkap Priadi.

Priadi berpendapat, sebagai pedagang pasar tidak pernah dilibatkan dalam setiap diskusi dan musyawarah terkait rencana pemerintah dalam melaksanakan Revitalisasi.

“Yang ada, yang diajak bicara adalah oknum pedagang dan preman yang ada dipasar Kutabumi,” ungkap Prihanto.

Di kesempatan yang sama, pakar Dr. Ruslan pakar komunikasi yang dihadirkan menilai resistensi yang memicu kejadian tragedi berdarah pada beberapa waktu lalu disebutnya lantaran krisis komunikasi yang terjadi antara pedagang pasar dan pemangku kebijakan.

BACA JUGA :  H Zulkarnain Angkat Bicara Soal Kejadian di Pasar Kutabumi Agar Tidak Terulang Lagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *