Ketika dikonfirmasi seputar kelambatan tersebut via WhatsApp (WA) pada nomor layanan pengaduan yang disediakan BPN Kabupaten Tangerang dijawab ;
“Baik bapak ibu sebelumnya mohon maaf atas ketidak nyamanan bapak ibu, dikarenakan masih di lakukannya alih media sertipikat analog ke sertipikat elektronik jadi masih dalam proses beberapa tahapan.” Jawabnya.
AdvertisementScroll Kebawah Untuk Lihat Berita
Dilain sisi pengalaman berbeda juga dikeluhkan beberapa kuasa pemohon sebagaimana pelayanan yang mereka alami di Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tangerang Selatan, seperti diutarakan salah satu kuasa pemohon sebut saja inisial W. Menurutnya di BPN Tangsel beda lagi proses pendaftarannya, sebab pemohon atau kuasa pemohon diminta untuk mangajukan berkasnya kepada petugas tekait secara terpisah pisah antara lain ; pertama mengajukan Verifikasi kelengkapan berkas kepada petugas verifikasi, selesai verifikasi, berkas diambil kembali lalu mengajukan Validasi Buku Tanah, selesai validasi buku tanah berkas diambil kembali lalu mengajukan Validasi SU, selesai validasi SU berkas diambil kembali lalu mengajukan SPS. Yang paling disesalkan dan dianggap sangat membebani pemohon yaitu ; setiap proses yang dijalani tidak ada kepastian atau ketentuan limit waktu yang jelas berapa lama prosesnya selesai. Artinya pemohon harus siap dan banyak waktu bolak balik mendatangi kantor BPN untuk menanyakan selesai tidaknya proses permohonannya.
“Ribet dan melelahkan bang, kalau supaya ada kepastian selesainya, kita harus ada permintaan khusus kepada oknum petugasnya. Tau sendiri kan kalau ada permintaan, harus ada embel embelnya, dah itu tidak segan segan lagi oknum petugasnya mematok,” keluhnya.
