NASIONAL XPOS.CO.ID- LEBAK.
Pasca bencana banjir yang terjadi di Desa Cirompamg Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak, Pemerintah Desa setempat terus melakukan pembenahan, hal ini dilakukan guna memberikan kelancaran dan kemudahan bagi masyarakat yang hendak beraktivitas, pasalnya akibat dari bencana tersebut dua jembatan penghubung antar Desa menjadi terputus, diantaranya jembatan lintas sungai cibama dan jembatan lintas yang berlokasi di Kampung Muhara, bukan hanya jembatan yang telrkena bencana banjir dan tanah longsor, tapi juga beberapa rumah warga yang tinggal dibantaran sungai Tebing Penahan Tanggulnnya ambruk sehingga mengancam rumah warga.
Madsoleh Kepala Desa Cirompang telah berupaya melakukan perbaikan kembali, namun untuk memperbaiki semua kerusakan yang di akibatkan bencana tersebut jika mengggunakan Dana Desa (DD) tidak mencukupi, seperti yang dikatakan Madsoleh pada media ini.
” Dua hari setelah lebaran Desa Cirompang terkena musibah bencana tanah longsor yang menghancurkan dua jembatan penyeberangan dan juga menghancurkan Tebing Penahan Tanggul yang ada di tepi sungai, sedangkan disekotar bantaran sungai banyak terdapat rumah penduduk, sehingga kejadian tersebut sangat mengancam keselamatan warga yang tinggal dibantaran sungai. Terangnya.
Lebih lanjut Madsoleh memaparkan.
” Untuk jembatan Cibama alhamdulillah baru saja dibangun dan masyarakat sudah bisa melintas kembali melalui jembatan tersebut, pembangunan tersebut menggunakan Anggaran Dana Desa – tahun 2023, dengan menelan anggaran senilai Rp. 64.407.900,- Sementara jembatan yang parah yang berlokasi di Kampung Muhara belum bisa di perbaiki karena jika di bangun oleh ADD tidak mungkin akan mencukupi karena kerusakannya cukup parah dan akan menelan anggaran yang cukup besar.Belum lagi Tebing Sungai yang ambruk, itu sangat tidak mungkin cukup jika menggunakan ADD, untuk itu saya selaku Pemerintahan Desa adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Pusat, karena ini sangat darurat, jika tidak segera diperbaiki maka masyarakat Drsa Cirompang akan sulit beraktvitas dan masyarakat yang tinggal dibantaran sungai akan ketakutan terus jika tinggal dirumahnya, karena takut terjadi longsor. Pungkasnya.
( Suhendar/Skr)