Singkat cerita, keduanya sepakat untuk bertemu dibilangan kota Tangerang untuk membahas hal tersebut, namun begitu bukannya mengembalikan apa yang dipinta, GDS yang sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir liar tersebut malah mengajak korban ke apartemen dibilangan kecamatan Neglasari.
“Saya ngikut aja karena saya takut dia posting dan ngirim foto-foto ke mamah,” ungkap SN.
Sesampainya di tempat kejadian perkara, masih menurut SN, GDS memaksa dirinya untuk melayani nafsu bejadnya dengan iming-iming akan menikahinya sekaligus mengembalikan akun media sosial dan menghapus seluruh foto-foto vulgarnya.
“Saya di cekik, ditampar, dicakar, dipukuli dan didorong sampe kepala saya kepentok tembok tetep saya ngga mau,” ungkap SN.
Ironinya, SN yang mengaku trauma lantaran kejadian serupa juga sering dilakukan GDS, bahkan disalah satu tragedi penganiayaan yang menimpanya sempat dibuatkan perjanjian tertulis yang diketahui ketua RT setempat, sehingga dirinya yang tak tahan dengan kekerasan fisik yang diterimanya memilih melarikan diri dari tempat itu.