NASIONALXPOS.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG – Pendidikan merupakan sumber utama dalam mencerdaskan anak bangsa di Indonesia, begitu juga dengan para pengajar yang menjadi aset pokok dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada generasi penerus. Pemberdayaan serta perawatan terhadap pendidikan di Indonesia sangat patut diutamakan di era persaingan global yang terjadi.
Jika kita mencontoh negara-negara besar yang mengutamakan pendidikan seperti salah satunya, yaitu Jepang, maka tidak akan diragukan lagi Indonesia dalam waktu yang singkat dapat menjadi negara yang berkembang sebab memiliki sumber pengetahuan, dan wawasan yang mendunia. Jepang bukan dikenal baik sebab kurikulumnya dalam segi pendidikan, namun lebih dikenal mengutamakan kepentingan pendidikan yang mana dahulu kala ketika Hiroshima di bom oleh pasukan sekutu saat perang, mereka mengutamakan keselamatan para guru dan dokter demi menyelamatkan masa depan negaranya.
Ironisnya, kesan buruk pendidikan di Indonesia kini ramai diperbincangkan, dari segi sistem pendidikan, hingga fasilitas yang kurang memadai. Berbagai asumsi dan dugaan kecurangan muncul entah sebab faktor apa, ataukah karena sistem yang ada, ataukah karena kurangnya sosialisasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhlisin S.H, Advokat dan juga Tokoh Masyarakat Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, Banten kepada awak media, Kamis (20/7).
Muhlisin mengungkapkan bahwasanya ironi pendidikan yang terjadi hampir di seluruh Indonesia, salah satunya yaitu di Kecamatan Pasarkemis. Sebab di Kecamatan Pasarkemis ini hanya memiliki satu SMA Negeri, bahakn SMK Negeri pun tidak ada. Hal – hal seperti ini yang harus dikaji untuk menjadi sasaran khusus demi terciptanya Pendidikan yang layak di Indonesia.
“Pada intinya, kami tidak menyoal hal selain kebutuhan masyarakat Kecamatan Pasarkemis yang mana memang membutuhkan pendidikan negeri tingkat SMA/SMK, sebab kecamatan ini adalah wilayah yang paling padat penduduknya yang mana hingga kini telah mencapai ±381.600 jiwa,” ujar Muhlisin.
Lebih lanjut Muhlisin menjelaskan, ia bersama beberapa elemen berusaha untuk menekankan kepada jajaran pemerintahan, baik itu Pemerintah Provinsi Banten, Kementerian Pendidikan, sampai kepada Presiden Republik Indonesia agar dapat segera membangun SMA/SMK Negeri baru di Kecamatan Pasarkemis.
“Beberapa upaya demi mendapatkan pendidikan negeri yang layak telah kami lakukan, tahun lalu pun Forum RW se-Kecamatan Pasarkemis beserta beberapa elemen sudah berusaha datang ke Pemerintahan Provinsi Banten, namun hingga kini belum menemukan titik terang. Dan kami akan selalu berjuang demi pendidikan,” paparnya.
Menurutnya, lanjut Muhlisin menerangkan, stabilitas pendidikan tidak akan pernah terjadi di Kecamatan Pasarkemis jika tidak segera dibangun SMA/SMK Negeri baru, dan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kekacauan kepada satu-satunya SMA Negeri di sini sebab banyaknya peminat untuk bersekolah di Negeri. Sedangkan kami sebagai pegiat pendidikan merasa bahwa pemerintah terkesan acuh terhadap pendidikan di wilayah kami.
“Belum lama ini, kami sebagai Tokoh masyarakat Kecamatan Pasarkemis, bersama Foum RW se-Kecamatan Pasarkemis, Tokoh Pemuda, dan para pegiat pendidikan yang berdomisili di wilayah Kecamatan Pasarkemis telah berupaya membuat video surat terbuka kepada jajaran pemerintahan, yang mana dengan ada video surat terbuka ini, kami berharap akan segera direspon, dan direalisasikan pembangunan SMA/SMK Negeri baru,” pungkasnya. (Red)
