NASIONALXPOS.CO.ID, PEMATANGSIANTAR – Universitas Simalungun sukses menjadi tuan rumah kegiatan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Pemilih dalam Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, yang berlangsung pada Senin, 25 November 2024, di Gedung Aula Pasca Sarjana USI.
Acara ini diprakarsai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara sebagai bagian dari implementasi MoU dengan Rektor Universitas Simalungun, Dr. Sarintan Efratani Damanik, M.Si, yang juga menjadi panelis dalam debat Pilkada Walikota Pematang Siantar.
Sekitar 200 mahasiswa hadir dengan antusias untuk mendengarkan materi yang bertujuan menambah wawasan mereka mengenai Pilkada. Alumni Universitas Simalungun dan mantan Komisioner KPU Sumut, Batara Manurung, S.Pd, diundang sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.
Dalam pembukaan acara, Rektor Universitas Simalungun mengingatkan pentingnya sosialisasi ini untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang pemilihan kepala daerah.
“Kalian adalah agen informasi di luar universitas. Ceritakan bagaimana Universitas Simalungun telah berjuang untuk bersaing di tingkat internasional. Dengan kegiatan ini, nama kalian akan dicatat dan disampaikan ke KPU, menjadikan kalian bagian dari promosi Universitas Simalungun,” ujarnya.
Rektor juga menekankan bahwa sumber daya manusia dari Universitas Simalungun atau alumni USI sudah sangat diperhitungkan. Banyak alumni yang menduduki jabatan strategis di berbagai lembaga, termasuk Batara Manurung, yang pernah menjabat sebagai Anggota Komisioner KPU Pematangsiantar.
“Ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa bahwa setelah lulus, mereka juga bisa berkontribusi di Universitas Simalungun,” tambahnya.
Batara Manurung, sebagai narasumber, menyampaikan materi mengenai pentingnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024. Ia menekankan peran aktif mahasiswa dalam menyelenggarakan dan mengawasi pemilihan.
“Suara kalian, para mahasiswa, adalah mahkota yang menentukan hasil pemilihan. Pemilu adalah sarana, dan suara rakyat adalah mahkota,” tegasnya.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk menjadi “Smart Voter” dengan memiliki kesadaran dan visi yang kuat.
“Pemilih muda harus mampu berpikir kritis, tidak mudah percaya pada informasi yang tidak terverifikasi, dan jeli dalam melihat rekam jejak calon pemimpin,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya partisipasi dalam demokrasi, serta mempersiapkan mereka menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab dalam pemilihan mendatang. (Raja)
