Ketua KPU Bali Dewa Agung Lidartawan yang hadir, menegaskan dalam Pilkada serentak 2024 tidak akan ada eforia serta baliho dan spanduk di pinggir jalan.
“Saya minta Pilkada itu ke dalam isinya, tidak ada lagi eforianya isi dari pada berdemokrasi itu sendiri. Isi demokrasi itu kan mencerdaskan tidak usah dengan spanduk atau baliho lagi karna tidak mencerdaskan hanya menambah beban Bali terhadap sampah. Kemudian metode kampanye debat juga saya rubah dengan gaya bali atau lokal bali dengan mesila di balai banjar tanpa harus ada pendukung yang begitu banyaknya yang menghabiskan anggaran, katanya Pilkada gak mau mahal-mahal nanti pemimpinnya ditangkap karena korupsi,” tegas Lidartawan.
Dalam kampanye Pilkada serentak 2024 , Lidartawan berharap, para kandidat bisa duduk di balai banjar di pimpin oleh moderator berdialog dan berdiskusi serta menjawab permasalahan yang ada di Bali sehingga masyarakat bisa memilih siapa yang dianggap paling pantas memimpin bali. (Tik).













