“Ya, Bali Marine Service melalui Fiona yang membantu kami untuk dapat diterima dengan baik dimanapun kami bersandar, dan ini merupakan tugas yang besar juga tugas yang sangat penting,” ucap Alex.
Alex mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi kapal Plastic Odyssey melalui laut Pasifik.
“Karena kami datang dari laut pasifik, jadi kami memulainya dari wilayah Ambon lalu Kendari, Labuan Bajo, Bali, Surabaya dan terakhir di Jakarta. Kami menghabiskan waktu kurang lebih 2 bulan di Indonesia,” jelas Alex.
Senada dengan Alex, agen kapal PT Vinici Inti Lines Ambon, Itje Leatemia yang ikut di acara kedatangan kapal Plastic Odyssey di Benoa yang juga menjadi sub agen BMS mengatakan bahwa Ambon adalah tempat pertama yang didatangi kapal Plastic Odyssey.
“Ambon menjadi tempat pertama, port pertama kapal Plastic Odyssey tiba dari luar. Kami mensupport kegiatan ini dengan membantu berbagai keperluan dan administrasi untuk port entri di pelabuhan Ambon. Kapal ini berada 4 hari di Ambon kemudian melanjutkan ke Kendari, dan setelah dari Kendari ke Labuan Bajo dan hari ini tiba di Benoa Bali. Kami juga sangat mensupport misi yang dilaksanakan kapal Plastic Odyssey dalam recycle sampah plastik yang menjadi isu global dengan mengedukasi masyarakat serta solusi,” ujar Itje.
Itje juga menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi BMS di mana sudah bekerja keras dalam mendatangkan kapal Plastic Odyssey dengan memenuhi semua persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan regulasi. (Uchan)