“Ini sudah menjadi usaha kita untuk membantu pemerintah dalam mencarikan solusi ya, tetapi ironisnya ada kapal yang selama ini sudah beroperasi dan membantu masyarakat Bali, pemerintah dan juga stake holder, untuk membantu membersihkan sampah di laut, kapal ini malah mendapatkan nota pengusiran, kami memohon bantuan dari pemerintah, khususnya Kemenko Marves yang memiliki MoU bersama dengan perusahaan NGO The SeaCleaners untuk bisa mencarikan solusi agar kapal ini masih tetap beroperasi membantu masyarakat Indonesia khususnya di Pulau Bali,” terang Fiona.
Di sisi lain, Fiona juga mengatakan bahwa kapal Plastic Odyssey juga salah satu bagian dari solusi pemerintah untuk menanggulangi masalah pencemaran lingkungan di lautan.
“Kami berharap kedepannya, banyak kapal-kapal seperti ini yang bisa membantu Indonesia dalam memecahkan masalah sampah plastik di lautan Indonesia,” tandas Fiona.
Salah satu pendiri kapal Plastic Odyssey Alexandre Dechelotte di mana kapal Plastic Odyssey telah melakukan perjalanan keliling dunia untuk membantu mengurangi dengan mengolah sampah plastik yang mencemari lautan mengatakan Bali Marine Service yang membantu kapal Plastic Odyssey diterima dengan baik di tempat di mana kapal bersandar di wilayah Indonesia.