NASIONALXPOS.CO.ID, JAKARTA – Koalisi Tunda Pilkada 2020 memprediksi Covid 19 akan bisa selesai 2021, asal Presiden Jokowi bisa tegas dan tidak plin plan. Hal ini disampaikan Lisman Hasibuan Kordinator Nasional Koalisi Tunda Pilkada yang mendesak Presiden mengeluarkan Perppu Tunda Pilkada.
“Saya yakin Covid 19 bisa cepat selesai, namun pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi bisa tegas menunda Pilkad. Presiden juga fokus melakukan PSBB dan mensosialisasikan protokel kesehatan serta adaptasi kebiasaan baru secara massif,” kata Lisman Hasibuan melalui rilisnya, Minggu (20/09/2020).
Menurut Lisman sapaan akrabnya, peningkatan Covid 19 di tanah air begitu naik drastis dan tajam sampai menembus 200 ribu lebih. Dimana banyak warga terepapar positif Covid 19 dan angka tersebut bisa naik lebih dahsyat lagi kalau Pilkada 2020 tetap di lanjutkan.
“Pilkada 2020 kalau tidak ditunda akan mengorbankan rakyat banyak. Bahkan akan meningkatkan penyebaran Covid 19 lebih massif dan tak terkendali,” terang Lisman menegaskan.
Katanya, Koalisi Tunda Pilkada 2020 ingin memberikan saran kepada Presiden Jokowi agar bersikap tegas demi kepentingan rakyat Indonesia. Dimana pihaknya seutuhnya berharap agar Pilkada 2020 ditunda dan lakukan perombakan kabinet atau resuffle menteri yang tidak punya konsep jelas terhadap penanganan Covid 19.
“Saat ini masih banyak segudang Potensi SDM yang di miliki bangsa Indonesia bisa menduduki sebagai Menteri yang punya gagasan dan pemikiran cemerlang. Dimana harapkan para menteri bisa bekerja maksimal agar Covid 19 bisa selesai di 2021 mendatang,” pinta Lisman.
Terakhir Koalisi Tunda Pilkada 2020 memprediksi Covid 19 bisa selesai di Tahun 2021. Dimana kata Lisman, asalkan Presiden Jokowi bisa tegas dan fokus pada kesehatan masyarakat sampai vaksin corana diproduksi secara massif.
“Pilkada 2020 bukanlah hal pokok, namun yang terpenting Presiden Jokowi bisa melindungi jiwa dan kesehatan masyarkatnya. Kalau sudah ada vaksin anti corana yang diproduksi secaa masif, mungkin Pilkada bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru,” jelas Lisman mengakhiri penyataan sikapnya.
(Red)