“Kita sudah mendahului dengan pemeriksaan ini. Padahal program ini sudah tahun 2015 secara nasional. Tapi kita sudah siapkan dan kita sudah banyak memberikan pemeriksaan terhadap bayi dan anak baru lahir. Tidak saja anak bayi lahir, tapi anak-anak tunarungu dicek lagi ke sini.
Dievaluasi lagi pendengarannya dan kita juga lakukan terapi bicara, “jelas Hendrarto.
Masih kata dr. Hendrarto selain pemeriksaan pendengaran, disediakan juga alat pendengaran, nanti alat itu dibagikan secara gratis untuk pasien yang mengalami gangguan atau bagaimana.
“Iya, sebetulnya kita bekerjasama dengan pihak luar, karena ini harus kita akui, kita belum bisa menyiapkan itu, karena memang teknologi ini, yang menyiapkan orang luar, dari pihak luar. Tapi kita minta bantuan mereka, mereka sering mengadakan charity, jadi alat-alat bantuan yang sudah tidak dipakai oleh orang lain, nah disebarkan di sini. Jadi kita manfaatkan untuk orang lain yang membutuhkan, tapi ternyata tidak cukup, kebutuhannya banyak sekali, “ujarnya.