Hukrim

Keluarga Korban Kecelakaan Maut Xenia Vs Scoopy di Badung Minta Keadilan

419
×

Keluarga Korban Kecelakaan Maut Xenia Vs Scoopy di Badung Minta Keadilan

Sebarkan artikel ini
Ida Ayu Adi Swandewi (49) masih dalam perawatan intensif di HCU RSD Mangusada, Badung. Foto: Ist

Putri dari Dayu Swandewi, Ayu Mayla (25) menjelaskan bahwa ibu dan teman dekat ibunya bernama Ida Bagus Putu Oka Yadnya mengalami kecelakaan di jalan raya Kedampal, Kecamatan Abiansemal, Badung pada 3 September 2024 lalu, di pagi hari sebelum pukul 06.00 Wita.

Advertisement
scroll ke atas

Dilansir Barometerbali.com sepeda motor Scoopy dengan plat nomor DK 2294 FAT yang ditumpangi Dayu Swandewi ditabrak mobil Xenia dengan plat nomor DK 1607 AU yang dikemudikan IGBCJ (21), hingga menyebabkan pengemudi motor Scoopy Ida Bagus Putu Oka Yadnya seketika meninggal dunia di tempat kejadian. Sedangkan Dayu Swandewi mengalami luka-luka lebam bagian dada dan perut, cedera kepala sedang, satu jempol tangan dan satu jempol di kaki patah.

“Ibu langsung menjalani operasi saat itu pada pukul 08.00-23.00 Wita. Dan sempat mengalami kondisi tidak sadar. Bersyukur saat ini, Ibu sudah sadar. Sempat tidak mengenali keluarganya dan sekarang masih memakai tabung oksigen karena ada gangguan pernafasan karena kecelakan itu,” jelas Mayla dengan nada sedih, ketika diwawancarai awak media, Sabtu, (7/9/2024).

Menurut Mayla, pelaku sempat datang ke rumah sakit dan menjelaskan bahwa saat itu dalam keadaan mengantuk berat dikarenakan semalaman begadang.

“Pelaku bilang dia kerja jaga vila jadi ngantuk karena habis begadang. Tapi saya tetap menegaskan bahwa perbuatannya telah mengakibatkan nyawa orang melayang dan ibunya luka parah. Tadi pagi, saya sempat kontak untuk mewakili keluarga, untuk menanyakan bagaimana komitmennya atas apa yang sudah dilakukan sehingga mengakibatkan korban jiwa dan korban luka berat. Namun pelaku belum menjawab. Dan yang saya heran, kasus ini sudah ditangani polisi, kenapa pelaku masih bebas berkeliaran di luar,” kata Mayla mempertanyakan.

Sementara itu, salah satu saksi kejadian kecelakaan, Okta Aditya (37) menceritakan kronologi kejadian yang menurutnya sangat dramatis itu.

“Saat kejadian, saya melihat dari arah selatan datang mobil dalam keadaan tidak kontrol. Roda kanan mobil bahkan naik ke trotoar. Berbarengan saat itu, dari arah berlawanan, datang Scoopy dikendarai dua orang. Laki dan perempuan. Mendadak terdengar teriakan pengendara Scoopy: Aduuhhh …. matiii ….,” tutur Okta mengawali kisahnya.

Kemudian, lanjut Okta, ada benturan keras sekali. Okta langsung lari mendekat, melihat dengan jelas bagaimana motor Scoopy itu sampai nyungsep di bagian kiri mobil. Pengendara Scoopy sampai masuk ke kolong mobil. Sedang yang perempuan terpental ke atas kap. Kepala perempuan itu menabrak kaca mobil sampai pecah seribu. Tangan perempuan itu mungkin maksudnya mencari pegangan spion mobil, sehingga sampai hancur kacanya. Akhirnya motor tergeret mobil yang melaju ke utara. Sampai kemudian membentur pembatas jalan, rodanya kena trotoar. Korban yang laki-laki terlepas.

“Kemudian beberapa meter mobil kembali membentur trotoar, kali ini giliran korban perempuan terpental. Perempuan itu sampai terpental di trotoar. Saya sambil gemetar memgambil handphone menghubungi polisi dan ambulans. Saya kemudian mendekati korban perempuan, yang saya lihat masih ada harapan hidup. Baru kemudian saya mendekati sopir mobil penabrak. Untung saya masih bisa menahan diri, karena ketika didekati, penabrak malah terkesan arogan dan angkuh. Saya masih menahan diri, karena tidak kuat melihat kondisi korban,” pungkas Okta.

Sementara itu Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma kepada media nasionalxpos.co.id saat dikonfirmasi mengatakan bahwa terkait kecelakaan tersebut masih dilakukan penyidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.

“Selamat sore, setelah kami lakukan koordinasi dengan Satlantas, saat ini kasus masih dalam proses penyidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, selanjutnya akan dilaksanakan pemeriksaan terhadap korban atau keluarganya, setelah itu baru dilakukan penahanan terhadap pelaku,” ucap Putu Sukarma.  (Uchan)

BACA JUGA :  Lakukan Asusila dan Menyebarluaskan di Medsos Tertangkap Unit PPA Polres Metro Tangerang Kota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *