DaerahTNI & Polri

Kapolres Bungo Wahyu Bram : Pengawasan Orang Tua Sangat Penting untuk Pencegahan Narkoba

1190
×

Kapolres Bungo Wahyu Bram : Pengawasan Orang Tua Sangat Penting untuk Pencegahan Narkoba

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, BUNGO – Guna mengurangi penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Bungo, Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram, S.H., S.I.K., M.I.K meminta pengawasan orang tua terhadap anak mereka usia remaja jangan berkurang.

Hal ini disampaikannya saat Apel Pagi yang dilaksanakan di Lapangan Apel Polres Bungo, Selasa (19/7/22) pagi

Bahkan sebagai bentuk perhatian Kapolres terhadap bahaya narkoba ini, Kapolres memerintahkan jajarannya untuk melakukan kegiatan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika serta Psikotropika Bagi Masyarakat Kabupaten Bungo.

“Remaja adalah masa di mana seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju ke dewasa. Masa remaja disebut masa yang paling rawan dihadapi individu sebagai anak,” kata Kapolres.

Dilanjutkan Kapolres bahwa dari awal mereka sebagai anak akan mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis dengan beberapa perubahan.

Oleh karena itu sebagai orang tua yang memiliki anak akan menghadapi hal ini dikala membesarkan anak mereka. Anak yang beranjak remaja akan mengalami perubahan sesuai dengan pertumbuhan moral seorang anak. Pada masa itulah terdapat kecenderungan orang tua maupun orang terdekat menjadi berkurang karena menilai anak sudah lebih dewasa dan sudah mulai dapat membedakan yang baik dan buruk”, papar Kapolres lagi.

Pemahaman ini memang tepat, namun sedikit keliru karena melalui penelitian menunjukkan bahwa anak remaja cenderung lebih berpotensi melakukan kejahatan atau penyimpangan. Hal ini disebabkan karena anak remaja tidak mengetahui masa depannya sehingga menilai tidak ada yang perlu dipertaruhkan dan cenderung merasa lebih bebas melakukan sesuatu,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Jokowi Selain Hadir Munas Kabin, Pasti Pemda se-Sultra Tangani Covid-19

Lain hal dengan para orang tua dari remaja yang sudah memiliki penghasilan, pekerjaan dan tentunya kedudukan pada lingkungannya. Untuk melakukan sesuatu yang menyimpang banyak sekali resiko yang dipertaruhkan, karena selain dapat merusak semua yang telah dimiliki sang orang tua, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan mata pencaharian, dipandang rendah oleh lingkungan dan lain sebagainya.

Hal ini akan mengakibatkan orang tua atau orang dewasa akan lebih rendah potensinya melakukan penyimpangan atau bahkan kejahatan.

Karena masa remaja merupakan masa yang paling rawan bagi sang anak, hal ini diakibatkan karena adanya kecenderungan pengurangan tingkat pengawasan orang tua dan juga karena terjadi peningkatan cakupan lingkup pergaulan, dimana semakin luas lingkup pergaulan anak, semakin sulit orang tua sang anak untuk bisa mengawasi, dengan demikian semakin besar potensi sang anak akan berteman dengan anak lain yang sudah menyimpang,” pungkas Kapolres.

Bila hal itu terjadi, anak besar kemungkinannya untuk ikut menyimpang, karena jika tidak melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh anak yang menyimpang, sang anak akan dijauhi dan mengakibatkan akan merasa dikucilkan, semua manusia membutuhkan penerimaan, pada anak remaja tingkat ketakutan untuk ditolak sangat tinggi. Pada saat anak bergaul dengan anak lain yang menyimpang akan terjadi pergeseran pandangan hidup, hal ini berkorelasi dengan kebutuhan aktualisasi diri sang anak, pada anak yang menyimpang, ukuran hebat adalah melakukan balap liar, pencurian, pengerusakan, tawuran, seks bebas, mabuk-mabukan, teler atau bahkan mengkonsumsi narkoba.

BACA JUGA :  Polres Minut Amankan Residivis Curanik yang Beraksi di Likupang Timur

Semakin menyimpang perbuatan sang anak, akan semakin diakui oleh teman-temannya yang menyimpang. Khusus untuk narkotika, pada umumnya seseorang menjadi pengguna narkotika karena diberi oleh dari temannya dan sebagian kecil oleh kekasihnya, rasa sungkan untuk menolak karena akan membuat hubungan pertemanan / kekasih menjadi rusak adalah penyebab utama seseorang mengkonsumsi narkotika,” terang Kapolres lagi.

Apabila anak telah terbiasa melakukan penyimpangan, rasa bersalah dalam melakukan perbuatan tersebut menjadi hilang, dan pada akhirnya di masa dewasanya nanti sang anak ini berpotensi besar menjadi seorang kriminal, sehingga peran orang tua dalam mencegah penyimpangan pada anak menjadi sangat penting dalam mengendalikan tingkat kejahatan di sebuah daerah. Tingginya penyimpangan atau kejahatan di sebuah daerah, pada dasarnya menggambarkan tinggi / rendahnya tingkat kepedulian orang tua terhadap anak yang mulai beranjak remaja. Guna menurunkan tingkat kejahatan di masa mendatang dan memastikan semua anak di Kabupaten Bungo memiliki masa depan yang cerah, Kapolres menilai perlu untuk menyebarluaskan pengetahuan terkait penyebab terjadi penyimpangan pada anak kepada seluruh orang tua guna mendorong semua orang tua untuk berupaya agar anaknya tidak menyimpang. Kapolres juga menambahkan bahwa rendahnya pengawasan orang tua terhadap anak banyak disebabkan karena kesibukan orang tua dalam mencari nafkah, guna membantu orang tua mengawasi pergaulan, Kapolres akan mengajak para seluruh stakeholder yang ada, khususnya pihak seolah untuk mengadakan jam tambahan di sekolah, baik dalam bentuk kegiatan les atau mewajibkan setiap anak untuk ikut kegiatan ektra kulikuler. Tujuannya adalah untuk membuat waktu anak tersita sehingga semakin sedikit waktu yang tersisa untuk bergaul dengan anak yang nakal / menyimpang dan memang menyita waktu sang anak merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyimpangan pada anak, karena semakin sedikit waktu yang tesisa, semakin kecil kemungkina sang anak bergaul dengan anak yang menyimpang. Jika kedua orang tua sang anak sibuk bekerja hingga sore / malam, kegiatan tambahan di sekolah diharapkan dapat membuat anak pulang pada saat orang tua sudah ada di rumah. Kapolres juga akan mendorong agar tercipta komunikasi aktif antara orang tua dan guru, sehinga kedua belah pihak dapat bekerjasama dalam mengawasi pergaulan sang anak, jangan sampai anak mengaku mengikuti kegiatan di sekolah namun ternyata sang anak bolos dan bergaul dengan anak yang menyimpang.

BACA JUGA :  Sebelum Digunakan, Koptu Henri Bersama Operator Alat Berat Cek Kesiapan Alat Berat

“Saya sudah menyampaikan hal ini kepada Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo dan sudah mendapatkan dukungan dari kedua pejabat tersebut, namun yang saya khawatirkan adalah kesalahpahaman orang tua terhadap sekolah,” tegas Kapolres.

Saya mengkhawatirkan orang tua justru berpikir sekolah mengada-ada atau justru membuat repot orang tua, sehingga merasa perlu untuk menyebarkan luaskan informasi ini sejak awal guna memberikan pemahaman yang baik kepada semua orang tua yang ada di Kabupaten Bungo,” tutup Kapolres. (is)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *