Saat itulah, Mbah Alif merasa saatnya untuk berbalas unjuk kekuatan,
Setelah ikan bakar habis dimakan, ia menaruh tulang-belulang ikan kedalam kobokan, tempat ia cuci tangan. Dan apa yang terjadi?, Tulang belulang ikan itu menyatu dan dapat bergerak layaknya kerangka ikan yang hidup didalam air.
Tak berhenti di situ, melihat kesaktian Mbah Alif, mbah Menu makin keki dan kembali memberi tantangan. Kali ini ia menantang Mbah Alif untuk membawa pulang Blumbang yang ada dibelakang rumahnya. Diluar dugaan, ternyata Mbah Alif dapat membawa pulang Blumbang itu hanya dengan sekejap mata.
Sejak saat itu, Blumbang tersebut berpindah tempat ke dekat rumah Mbah Alip di Desa Taman. Dan entah siapa yang memulai, yang jelas orang- orang tetap menyebutnya dengan Blumbang Beji, meskipun letaknya di Desa Taman.
Sri Pamuji (67) Seorang Warga Kedung banjar kecamatan Taman ketika di temui di rumahnya pada Sabtu ( 29/6/2024 ) mengatakan jika Banyu Taman itu dulu sangat di takuti Masyarakat Pemalang,
“Terlepas kebenaran keampuhanya yang jelas banyu taman ini ada sisi positif yang di pesankan lewat cerita keampuhanya agar setiap orang di tuntut untuk jujur dan jangan gampang menuduh orang bersalah” tuturnya. ( Ragil ).