Sebaliknya, Mbah Menu pun merupakan Tokoh yang sangat disegani di Desa Beji. Kedua tokoh ini memiliki hubungan baik, walau secara keilmuan keduanya sepertinya saling bersaing.
Lebih lanjut juru kunci Blumbang Beji menuturkan, Mbah Alif pernah berkunjung ke rumah Mbah Menu, sesampai di depan pintu, tiba-tiba membuka dengan sendirinya dan engsel pintu mengeluarkan suara seperti rintihan orang menangis.
Mbah Alif pun merasa tersinggung, sementara tuan rumah dengan santai tengah duduk di kursi ruang tamu rumahnya yang letaknya jauh dari pintu itu.
Tak ada orang di dekat pintu yang telah terbuka, Mbah Alif membaca hal ini sebagai Pamer ilmu.
Dengan wajah tenang, Mbah Alif pun masuk tanpa menunjukan perasaanya yang memanas karena dapat suguhan tak enak dari tuan rumah untuk beradu ilmu.
Mbah Alif sadar bahwa terbukanya pintu dengan sendirinya tadi adalah sebuah pertanda tantangan untuk salin adu kesaktian.
Setelah lama bercengkerama, tibalah saat makan siang.Mbah Menu mempersiapkan untuk makan siang bersama.