“Karena semakin kita berkonflik dengan orang-orang yang berada di dalam puncak hegemoni, maka semakin mudah kita untuk dikalahkan. Tapi kalau kita telusuri bersama dengan mengedepankan dialog, bentuk negoisasi humanis, pasti akan ada hasil yang dapat dicapai sehingga ada pemerataan kesejahteraan,” kata Gus Dulloh.
Sebab itu, Gus Dulloh menggarisbawahi bahwa style nya dalam kepemimpinan, tak ingin dipengaruhi oleh orang lain. Ia pun berharap kepada calon pemimpin manapun yang terpilih nanti, dapat membuka lembaran baru untuk pemerintahan kabupaten Mojokerto.
(Ach)