Ia (red-Gun Retno) berharap semua sedulur sikep dimanapun berada mendapatkan pengakuan dan perlakuan yang sama dari Pemerintah. Termasuk dukungan dalam melestarikan ajaran sikep.
Tercatat ada sekitar 500 orang sedulur sikep yang hadir. Mereka ada yang jalan kaki dari Pati, ada yang naik kendaraan umum, ada juga yang naik motor. Semuanya tampak guyub rukun saling membantu terselenggaranya acara rembug sedulur sikep di Kediren.
Dari unsur Pemerintah juga hadir Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, SH., MM. Kemudian Bupati Blora, H. Arief Rohman, Pj. Bupati Kudus, H. Muh. Hasan Chabibie, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto. Serta perwakilan Bupati Pati, Rembang dan Grobogan.
Dalam sambutannya, Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, SH, merasa senang bisa mendukung terlaksananya Festival Budaya Spiritual 2024 yang mengangkat Sedulur Sikep di Kabupaten Blora.
“Awalnya kami rembugan dengan Mas Gun Retno, soal sedulur sikep. Ternyata menurut beliau sedulur sikep samin belum pernah menyelenggarakan silaturahmi akbar yang menghadirkan seluruh penganut dari berbagai wilayah. Baru pernah sekali di 2019 dan saat itu belum dihadiri semuanya. Sehingga muncul gagasan acara ini dan disambut baik Bupati Blora,” Ucap Sjamsul Hadi.