Pendidikan

Enam Oknum Kepsek SMAN di Kota Tangerang Bakal Dilaporkan, Barata: Kawal Dengan Aksi Turun ke Jalan

117023
×

Enam Oknum Kepsek SMAN di Kota Tangerang Bakal Dilaporkan, Barata: Kawal Dengan Aksi Turun ke Jalan

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG – Barisan Perjuangan Rakyat Jelata (BARATA) bakal mempidanakan enam Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri di Kota Tangerang lantaran pelaksanaan PPDB di Kota Tangerang dinilai sarat dengan dugaan kecurangan yang disinyalir dilakukan secara masif, terstruktur dan sistematik.

Enam Kepala sekolah tersebut diantaranya, Kepala SMAN 1, Kepala SMAN 2, Kepala SMAN 3, Kepala SMAN 6 kepala SMAN 8, Kepala SMAN 9 Kota Tangerang.

Dalam siaran pers yang diterima wartawan pada sabtu (2/7/2022), Arnold Kordinator Barata menjelaskan, 6 Kepala sekolah yang bakal dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) tersebut diduga terindikasi turut terlibat dalam permainan kotor pelaksanaan PPDB SMA di Kota Tangerang.

“Kami menindak lanjuti aduan dari masyarakat melalui POSKO pengaduan yang kami buka sejak beberapa pekan belakangan, dari informasi yang kami terima ke enam kepala sekolah ini diduga turut serta dalam praktik kotor pelaksanaan PPDB dengan melegalkan siswa titipan dengan berbagai modus,” ungkap Arnold.

Menurut Arnold, dari ratusan aduan yang masuk kedalam Posko Pengaduan, hampir sebagian besar mengeluhkan dugaan maraknya siswa titipan yang disinyalir dilakukan oleh kepala sekolah dan diduga atas sepengetahuan dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.

“Kondisi ini tentunya sangat merugikan masyarakat khususnya masyarakat miskin yang sudah jelas haknya diduga dirampas paksa oleh oknum-oknum kepala sekolah ini,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Kepala Sekolah SMPN 1 Ucapkan HUT Kota Lubuklinggau

Respon (50)

  1. Dah jadi budaya..korup dan nepotisme..titip…serta konsekuensi buat aturan yg ga dipikirin dampaknya bagi rakyat..kami yg masih memeiliki KTP luar daerah jadi sulit masuk,bersaing dg duit yg ga kira2 dipinta dari pernagkat Kelas Rt setempat,masuk SMP ja musti ngeluarin 5jt,ngotak ga sih..
    Nilai dah ga berlaku lagi .mo bagus atauoun jelek yg diliat duit,mereka(oknum RT plus perngkat desa)tdk da kemngkinan tdk da kerjasama dg staff sekolahan..ancooor dah negri ni…sekolah yg harusnya bersih dari dan mengajari utk tdk korup..trnyta korup juga ..mo ngomong ke siapa..mo ngadu kmna .suara rakyat mana didengeryg da malah dibalikin fakta .hukum bisa dibeli buat org yg punya duit…mumettt…

    1. ya inilah indonesia sudah membudaya sifat org2 yg berseragam contohnya sy merasakan sendiri rumah dekat dengan sekolah sedangkan temen anak saya lebih jauh posisi dgn sekolah tp bisa masuk kesekolah negeri, ternyata ada uang pelicin 5jt, jalur afirmasi/kartu indonesia pintar pun percuma tetap kalah sama jalur 5jt, sakit hati tapi ya sdh

  2. Saya kecewa ppdb ,mau sampai nti punya anak tujuh turunan ,kl pakai zona jarak ga akan di terima ,Krn sekolah negrinya semua jauh,,dan yg saya heran knp hampir semua sekolah negri di Tangsel posisi sekolahnya di tengah” perumahan komplek,sdg kan posisi di perkampungan tidak ada,otomatis yg ke terima warga komplek ,pakai zona prestasi kalah SM duit,,saya daftarin anak saya di SMAN krna kesalahan pihak operator,nilai anak saya salah di masukin ,saya mnta di rubah ,tapi jwbn yg saya terima bikin saya sakit hati,,” dgn ibu mengganti dgn 1 angka tidak akan membuat anak ibu masuk ke sekolah ini ,krna di sini nilai tinggi,,lgsung down saya dblg bgtu ,,yg berharap anaknya bisa masuk ,dan tidak ada salahnya mencoba ,tapi setelah keluar kalimat tu ,,saya lagsung down ,nangis saya ,smpe saya tidak ingin anak saya melihat saya menangis ,tlg ppdb di hapuskan krna buat saya tidak efisien dan bnyak org” yg tidak mampu tidak dpt masuk ke sekolah negri

  3. Bagaimana ga banyak kecurangan, dengan aturan pemerintah seperti ini ,zonasi dll, membuat para siswa siswi TDK semangat berjuang untuk pintar, buat apa pintar kalo nyanya TDK diterima di sekolah faforite, dengan alasan TDK masuk kriteria jarak, byk siswa siswi nilai di bawah rata2 tp mrk lebih dominan diterima Krn dekat dengan tempat tinggal, kesimpulan disini lebih baik sering berpindah rumah aja, dan ga usah terlalu pintar , kalo jalur prestasi nilai bagus,ranking ada tp nyatanya kalau masih tetap di persulit dan TDK diterima kalo TDK menggunakan konsekwensi terhadap oknum guru dsb nya, maka percuma jg , jalur afirmasi atau yatim, Krn kepingin bercita2 bersekolah di sekolah faforite, rela membuat keterangan TDK mampu/yatim /piatu dsbnya, nah apakah disini pemerintah mendidik anak Indonesia supaya pintar, tidak jawabannya, karena disini bukan kepintaran, siapa yg dekat sekolah rmhnya, siapa yg TDK mampu, siapa yg yatim piatu itulah yg lebih lancar dan mudah untuk diterima di sekolah itu, dan pasti jg ada permainan kotor, karena dengan aturan seperti ini memberi kesempatan oknum guru bermain kotor, mohon kebijakan seperti ini bisa di rubah dan dipertimbangkan , terimakasih

  4. Setuju sekali, sekolah SMA negeri yang katanya proses PPDB berlaku jujur, ternyata sangat hancur, saya punya bukti, anak saya tahun lalu mau masuk ke SMA 5 & SMA 8 lewat jalur zonasi gagal, padahal jarak dari rumah ke sekolah SMA 8 sangat dekat, dan setelah saya tanyakan ke petugas sekolah ( maaf saya tidak sempat mencatat nama petugas tersebut ) dijawab dengan harga fantastis yaitu dia bilang kalo mau masuk ya bayar 35 juta rupiah, wooooow kereeen bener, begitu pula ketika istri saya mencoba ke SMA negeri 5, ada petugas yang menawarkan dengan harga 25 jt, karena saya gak punya duit, istri saya nekat mencoba menawar dan sipetugas minta harga net 20 jt, gak bisa turun lagi, ya sudah akhirnya anak saya sekolah diswasta, ternyata sekolah di SMA negeri Tangerang itu bener2 mahal dan mesti punya modal uang cukup besar.
    Jadi kesimpulan saya bagi siapapun yang gak punya uang cukup besar JANGAN PERNAH bermimpi masuk ke sekolah negeri, zonasi hanyalah sebuah ilusi

  5. Turut prihatin dengan kesengajaan pihak sekolah sadar dengan sumbangsihnya terhadap kemunduran kwalitas putra bangsa, mereka menyadari sepenuhnya dampak bagi kemajuan pendidikan serta generasi penerus yg sarat dengan kecurangan, menelurkancalon calon mahasiswa curang yang berjuang gb topeng kebohongan.

  6. Padahal hal ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun, klo sudah mau dimulai para orang tua dari teman anak saya sudah mulai berbangga2 punya akses k anggota Dewan lah, Pejabat Pemerintah Kota lah, Kecamatan lah, Dedengkot yg biasa disebut Tokoh masyarakat pun Ampuh utk kongkalikong masukin titipan2 para orgtua itu.

  7. pikirnya sekarang ini kontrol & pengawasan sistem penerimaan baru si SMAN-SMAN lagi kendor2nya & waktu yg pas utk perkaya diri, ora urus thd mutu anak didik, yg penting kepsek bisa nambah pundi celengannya..kapan lagi…

  8. BARATA tolong usut tuntas kasus ini, anak saya lulusan SMPN 1 Tangerang gagal masuk zonasi krn jarak rumah kami dg sekolah terdekat 1.5 km, sedangkan yg DITERIMA jaraknya HANYA 7 meter….BENARNYA JARAK YG DITERIMA CUMA 7 M, BUKANNYA JARAK KANTOR KEPALA SEKOLAH DG TOILET SEKOLAH AJA BISA LBH DARI 7 METER….YG BENER AJA PANITIA PPDB….

  9. setuju pak saya juga merasa heran dgn PPDB saat ini pdhl jarak sekolah dgn tmpt tinggxl tidak terlalu dan masih bisa dijangkau

  10. Sulit sekali , sekalian jg pak, di smpn 22tangsel juga pakai titip segala untuk masuk, saya sendiri yang merasa dipersulit untuk mendaftarkan anak ke sekolah tsb, hingga anak saya tersingkir padahal nilai kelulusan nya terbaik, pakai jalur zonasi gagal jalur frestasi jg gagal.

  11. Kota Tangerang dan Tangsel sama2 bobrok, PPDB tidak sesuai dgn peraturan yg berlaku, ada uang bisa masuk sekolah negeri, beda dgn Jakarta yg seluruh PPDB berjalan sesuai dgn jalurnya, dibuka secara transparan tidak ditutup tutupi tidak ada yang bermain lewat jalur belakang, tidak ada titipan, semua gratis tidak ada biaya sepeserpun, harusnya PPDB kota Tangerang dan Tangsel menggunakan sistem Jakarta, biar para kepala sekolah, guru dan TU tidak bisa main lewat belakang, korupsi dan Nepotisme….kasihan rakyat miskin selalu di anak tirika

  12. yang saya dengar di obrolan warung warung setelah PPDB, di tangerang katanya udah lama tapi ga pernah ada tindakan semoga para oknum menyadari atas kesalahannya, aamiin

  13. Apakah bisa nitip nama anak ke kartu keluarga terdekat dnga sekolah favorit???apa sie gak bisa di negara ini untuk apa zona klu hal ini terjadi

  14. Terkait sogok menyogok sekolah negeri di tanggerang menurut saya tidak seimbangnya jumlah penduduk dan sekolah2 negeri, hal ini dimanfaatkan oleh oknum2 utk panen raya setahun sekali..kasihan rakyat yg ga mampu akhirnya menyekolahkan anaknya di swasta yg rata2 biayanya gila2an, semakin keblangsak mereka. Jadi tolong pemerintah utk segera membangun sekolah negeri yg di sesuaikan dg jumlah penduduk pd suatu daerah..atau paling tidak di pantau oleh KPK dan KEPOLISIAN karena kecurangan mereka berjamaah…

  15. Saya sangat setuju itu, biar terang benderang, sepertinya masyarakat Tangerang Selatan ini banyak yg mengeluh tentang cara penerimaan murid baru di SMPN dan SMAN, polisi sebaiknya harus segera menyelidiki akan hal itu.

  16. Di Tangerang khusus dan Banten umumnya sistem penerimaan siswa negri masih sarat dengan korupsi dan hal ini sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu tetapi sepertinya Pemerintah pusat tutup mata dan kalau ada kasus ditutupi.

  17. Engga hanya sma,saya rasa di smk kota tangerang juga pasti ada
    Dan hampir di tiap2 sekolah negri pasti begitu

  18. Menyakitkan dan menyedihkan bagai mana negri ini bisa maju.saya pribadi dimintai 16jt untuk masuk SMAN ditangerang.
    Dan alhasil saya tidak kasih karna tidak ada uang.dan akhirnya anak saya meski prestasinya cukup bagus.tidak lolos juga😭😭

  19. Tidak hanya sma di tangerang tapi tangerang selatan juga harusnya diperiksa pasti sdh bayak aduan.
    Sekaligus verifikasi zona juga berantakan, utk wilayah zona sesuai ktp dan kk berjarakb300 meter dari sekolah yg dituju bisa gak masuk. Karena kesalahan verifikasi.
    Harusnya verifikasi dilakukan pada saat registrasi di sekolah yg dituju. Tolong pemkot dikawal lagi tentang server utk uji lokasi sesuai kto dan kk.

  20. Akibat keserakahan oknum guru, kepsek, perangkat rt, kelurahan awalnya yg dijual bangku dua kelas duitnya dibagi rata, kurang kenyang jual 3 kelas, masih kurang kenyang juga, akhirnya bangku yg murni gratis cuma ga lebih dari 5 kelas.. Apa itu zonasi yg jarak 500m aja ga keterima alasan kuota habis,, giliran pake duit kuota mendadak ada, di kabupaten Tangerang sma dipatok rata2 7jt,smp rata2 4-5jt persiswa edan engga itu..wooiii sadar itu duuitt haram ga bakalan berkah pada makan duit haram.. Giliran di sidak buru2 bersih bersih.. Parah emang, mau ngadu kemana klo udah berjamaah korupsinya..

  21. Bukan hal yg aneh pak itumah..knpa baru skrg pak di tindaknya..udh lma kejadian kyk bgtu mah..sys sampe sedih nglmin sendiri sya mo masukin keponaksn ke MAN di minta 6 jta..mao nangis sya..padahal yg sya tolong itu org yg kurang mampu sungguh luar biasa otak2 korupnya..sampe sya berfikir knpa org yg tau agama dgn enaknya mkn duit sogokan dgn santai padahal itu haram..masya Allah

  22. Nasib rakyat pinggiran yg jauh dari lokasi sekolah SMAN ga akan di lolos ppdb yg katanya sistem zonasi adil, dimana adilnya??? Miris

  23. Bener terjadi, anak sy daftar di SMA 14 Tangerang lewat jalur Prestasi karena nilai rata2 90.27 tp gara2 SMPnya akreditasinya B ada pemotongan nilai rata2 jd 70,23 dan denger2 selain nilai rata2 jg di diberlakukan jg zonasi akhirnya tidak masuk, pertanyaanya apakah akreditasi sekolah berpengaruh kepada nilai siswa pada saat melanjutkan ke SMA? sehingga nilainya jadi kecil? ditambah zonasi pula? buat apa pake jalur prestasi kalau zonasi diberlakukan jg ! kalau akrefitasi sekolah urusannya sama sekolah harusnya bukan pengaruh ke siswa yg sudah berjuang keras sampai dapat Nilai Peringkat 3 Umum tp sia2 prestasinya pada saat masuk ke SMA gara2 akreditasi SMPnya B, aneh sekali aturan ini ….

  24. Sistem zonasi rawan dg kecurangan. Keberadaan Sekolah menengah juga belum merata seperti SD. Kalau disuatu wilayah tdk ada sekolah menengah, maka sudah pasti para siswa kesulitan sekolah. Kalau orang tua nya mampu tidak jadi masalah, begitu juga kalangan tidak mampu, ada jalur tidak mampu. Bagaimana dg golongan menengah yang masuk sekolah swasta tidak mampu karena mahal, sedangkan sekolah negeri tidak bisa menerima karena diluar radius zonasi. Anak sekarang lebih banyak sekolah karena keberadaan properti orang tua, bukan karena upaya dirinya. Hanya sebagian kecil yg bisa masuk jalur prestasi, sebagian besar bisa masuk karena rumah orang tuanya dekat sekolah…

  25. Dijadikan ajang bisnis sama oknum tdk berranggung jawab tapi dinas seolah olah tutup mata, ini harus ditindak tegas. Oknum kepsek dan panitia PPDB di kota mataram baik SD, SMP ataupun SMA penuh dgn KKN.

  26. Ppdb tangsel parah banget…kuota kecil untuk yg online…tp pelaksanaan nya mereka buka kelas melebihi kuota…daftar ulang pun masih diminta membeli berkas2 dr sklh bersangkutan…yg udah disiapin dr rumah gak kepake, disuruh beli di koperasi sklh n harus satu paket…ujung2 nya yg masuk sesuai jalur tetep kena pungly…ini blom uang seragam n lain2.. rata2 temen2 yg pengen ank nya masuk smpn tangsel bayar 3-5jt…tergantung yg bawa…

  27. coba dr dinas pendidikan jg pertimbangkan sekolah SMPN d kota Tng ad sekitar 30an sedgkn SMAN nya cm 15an dr situ sdh bs d hitung kapasitasnya kurang…ada ½nya hrs msk swasta sdgkn tdk smua jg mampu, pk jalur afirmasi jg tdk bs menampung

  28. Anak saya salah satu siswa yg tidak di terima lewat jalur perpindahan orang tua di SMA6 Tangsel karena pindah dari bekasi ke tangerang pamulang. Banyak sekali keganjilan disini. Hampir 80% siswa yg di terima berasal dari kota tangerang selatan bahkan ada banyak siswa/i yg SMPnya berdekatan dgn SMA 6.
    Amazing sekali luar biasa.

  29. sudah rahasia umum kalau kepala sekolah Guru guru nya begitu,, bagaimana mau mendidik murid dengan baik, yg ada murid malah ketularan jadi korup nantinya,, tangsel jg di cek tuh

  30. Ya pak,ayo semangat lanjutkan …di tukang sayur pun ibu 2 pada ngeluh soal anak2 nya yang susah masuk sekolah…sudah minyak, cabe,bawang Ndak turun…turun

  31. Kisruh ppdb zonasi semakin sembrawut dgn modus pindah KK siswa ,yang pada akhir nya menyingkirkan siswa yg benar-benar berdomisili di dalam zona sekolah….
    Tolong menteri pendidikan ditertibkan modus pindah KK ini yg diakal-akali oleh orang tua supaya bisa masuk sekolah yg diinginkan anaknya…. Banyak siswa yg benar-benar berdomisili di dalam zona tersingkir tidak bisa sekolah yg dekat dengan rumahnya …..

  32. Sindikat terorgsnisir,ini sudah kejahatan kemanusiaan membunuh hak generasi penerus.bgaimana untuk terhindar dari KKN masuk sekolah saja sudah di ajarkan KKN,klo sumbangan boleh saja ini bkn sumbangan tapi pelicin, coba ada pengumpulan informasi secara nasional, tapi Pesimis faktanya ini sdh lama banyak oknum yg bermain dan tiap tahun

  33. Saya seorang guru PNS saya pun muak dengan hal seperti ini. Guru kok malah mengajarkan ketidak jujuran. Usut tuntas kecurangan PPDB di SDN, SMPN, dan SMAN Se-Provinsi Banten. Saya yakin banyak oknum guru, kepala sekolah, lurah, camat, anggota dewan dan para pejabat lainnya yang terlibat dalam kecurangan PPDB

  34. saya selaku wali murid juga merasa kecewa karena anak saya dikalahkan dengan praktek praktek untuk menjual domisili tempat agar diterima di SMAN 13 Tangerang kota dan salah seorang staff SMAN 13 malah menawarkan masuk dengan membayar 10 juta,mohon diusut tuntas juga kepala sekolah SMAN 13 dan aparatnya

  35. Setuju, sistem zonasi harusnya di berlakukan kalo lokasi sekolah sudah merata di setiap lingkungan ada. SD aja yg jumlah sekolahnya banyak sulit buat masuk negri klo jauh dari lokasi, apalagi SMA yg sekolahan nya masih jarang

  36. Saya juga merasakan 2 tahun yang lalu di kota Tangerang mau masukin anak . SMPN kita harus siapin dana 3 juta . Saya putuskan masuk swasta.

    Saya heren dengan kota Tangerang yang simbolnya Tangerang Berakhlak. Tapi cara untuk penerus bangsa . Udah ditanamkan korupsi. Oleh oknum kepsek dan guru. Memperkaya diri sendiri.. Saya Sekarang Yakin .banyak GURU ADALAH PAHLAWAN YG HARUS DIBAYAR JASANYA”” BEDA DULU GURU PAHLAWAN TANPA JASA

    Gimana mau dihargai oknum guru seperti ini yg sudah. Mengajarkan ke tidak jujuran ..

  37. Sangat mendukung untuk diusut tuntas. Jika terbukti dan tidak ditindaklanjuti, berarti Pemkot Tangerang gagal mewujudkan “Visi Kota Tangerang ber Akhlakul Karimah”. Generasi mudanya dididik KKN sejak dini. #daruratpendidikanindonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *