PemerintahanTeknologi

E-Warong di Kabupaten Blora Masih Banyak Kendala

2822
×

E-Warong di Kabupaten Blora Masih Banyak Kendala

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, BLORA – Pemkab Blora mengajak BRI Cabang Blora, dan Cabang Cepu untuk duduk bersama dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Blora dalam rangka berkoordinasi terkait Pelaksanaan Bansos Sembako di Kabupaten Blora, Senin (3/5/2021).

Bertempat di ruang rapat Bupati, rapat koordinasi tersebut sekaligus sebagai upaya untuk menjalin sinergi, dan komunikasi kaitannya dengan data, dan kendala-kendala yang dihadapi BRI maupun Dinas Sosial P3A.

Pada kesempatan tersebut Kordinator Daerah (Korda) Program BSP di Kabupaten Blora, Linda Ari Kurnia menuturkan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi kaitannya dengan pelaksanaan program bansos sembako.

Mulai dari data Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), termasuk kaitannya dengan sinkronisasi data antara pemerintah, dan BRI, serta kendala-kendala yang dihadapi E-Warong.

BACA JUGA :  Touching on the Palestinian Issue at the OIC Parliamentary Forum, Puan Maharani Emphasizes Women's Participation

“Belum ada rekonsiliasi dalam penetapan E-Warong oleh Himbara (BRI), akibatnya rasio E-Warong, dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak proporsional. Masih ditemui ada yang belum objektifnya rekom penetapan E-Warong oleh Kades, atau Kalur, terkait acuan HET dalam pengadaan komoditas, dan belum semua E-Warong memakai produk lokal,” papar Linda.

Pihaknya mengungkapkan, berdasarkan rekap manual tercatat setidaknya ada sejumlah 531 E-Warong yang ada di Kabupaten Blora.

Selain kendala tersebut, pihaknya juga memaparkan terkait persoalan teknis yang dihadapi KPM, dan E-Warong.

Sementara itu Perwakilan BRI Blora, Bambang mengungkapkan bahwa jumlah E-Warung yang ditunjuk BRI Cabang Blora ada 406 agen, sedangkan untuk BRI Cepu ada 110 agen. Bambang juga memaparkan kaitannya dengan kendala-kendala yang dihadapi BRI di lapangan, termasuk juga data, distribusi KKS, serta KKS yang bermasalah.

BACA JUGA :  Sakijan Wakil Ketua DPRD Blora Berharap Santri Bisa Menjadi Leadership

Menyikapi hal tersebut, Wakil Bupati mengungkapkan rapat koordinasi ini dapat digunakan untuk menampung masukan sekaligus untuk mencari solusi bersama atas permasalahan.

“Hari ini kita menerima data-data, kita menerima banyak masukan, masalah yang dihadapi di lapangan, dan hal-hal baru kaitannya dengan bansos sembako ini,” terang Wakil Bupati

Tambah Tri Yuli, kedepannya permasalahan kaitannya dengan data, mekanisme penyaluran, E-Warong, dan sebagainya dapat segera diatasi, serta dicarikan solusi. Sehingga bansos sembako dari pemerintah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, termasuk proses penyalurannya yang sesuai dengan ketentuan.

“KPM yang benar-benar membutuhkan ini bisa merasakan bantuan dari pemerintah pusat dengan baik,” lanjut Tri Yuli.

BACA JUGA :  Gubernur Sultra Hadiri Langsung Peluncuran Program Literasi Digital Nasional

Tri Yuli meminta agar koordinasi dilakukan secara rutin setiap bulannya, Ia pun mendorong agar Dinsos P3A Kabupaten Blora, dan BRI Cabang Blora, serta Cabang Cepu, untuk menjalin berkomunikasi secara intens.

“Saya harapkan komunikasi, dan koordinasi seperti ini dilakukan secara rutin setiap bulannya. Saya minta Bu Indah (Ka Dinsos) untuk setiap satu bulan sekali di agendakan rapat. Agar permasalahan terkait data, dan E-Warong, serta kendala-kendala di lapangan dapat terselesaikan,” pungkas Tri Yuli.

Turut hadir Ketua Komisi D DPRD, Sekretaris Daerah, Staf Khusus, Perwakilan BRI Blora, dan Cepu, Kepala Dinas Sosial P3A, Kabag Kesra Setda, dan Bappeda Blora. (Hans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *