Pendidikan

Dugaan Manipulasi PPDB Bikin Ngakak, Sejumlah Siswa Mendadak Juara 1 Internasional?

660
×

Dugaan Manipulasi PPDB Bikin Ngakak, Sejumlah Siswa Mendadak Juara 1 Internasional?

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menjadi sistem seleksi masuk SMA negeri, nyatanya menimbulkan keraguan hingga memunculkan dugaan manipulasi.

PPDB jalur zonasi dan Prestasi yang seharusnya memberikan kesempatan kepada anak-anak di sekitar sekolah dan siswa berprestasi, disinyalir justru menjadi ajang kecurangan.

Advertisement
Scroll Kebawah Untuk Lihat Berita

Hal tersebut diungkapkan oleh Aktivis Jaringan Nurani Rakyat (Janur) Banten, Ade Yunus yang menyebut hasil sampling Verifikasi di SMAN 1  dan SMAN 2 kota Tangerang disinyalir melakukan pembiaran atas dugaan Pengaturan titik kordinat Zonasi dan dugaan pemalsuan sertifikat Prestasi Non Akademik.

Pada jalur zonasi, ditemukan kejanggalan di antaranya siswa lolos jalur zonasi di urutan teratas adalah siswa dengan jarak/radius 51 meter.

“Padahal jarak terdekat SMAN 1 Kota Tangerang dengan permukiman warga adalah 110 meter, lalu tinggal dimana siswa 51 Meter ini, ” katanya.

Menemukan sejumlah siswa berdomisili di Kelurahan Karang Sari dan Mekarsari, Kecamatan Neglasari yang berjarak 2,8 km dari SMAN 1 Kota Tangerang.

“Namun berdasarkan hasil seleksi zonasi, jarak domisili siswa tersebut dengan SMAN 1 Kota Tangerang sejauh 398 meter dan dinyatakan diterima,” papar Ade Yunus.

Selain jalur Zonasi, Ade juga menemukan dugaan manipulasi pada Jalur Prestasi, Pasalnya berdasarkan data yang dia punya terdapat beberapa siswa yang dinyatakan diterima melampirkan kejuaraan yang meragukan yakni juara 1 tingkat internasional dan nasional.

“Kita agak sedikit aneh aja karena yang kita tahu kalau ada siswa yang berprestasi ditingkat internasional, tentunya minimal di ekspos di media sosial kok selama 2 tahun, hasil jejak digital tidak ada perlombaan tingkat internasional yang dimaksud, ” kata Ade kepada wartawan Minggu (16/7/2023).

Kejanggalan tersebut semakin menjadi manakala tim verifikasi disinyalir membiarkan dan meloloskan adanya dugaan manipulasi tersebut.

“Saya pengen tau lomba apa di negara mana, dan siapa yang menyerahkan penghargaannya, bila Tahfidz harusnya dilakukan Ujian melewati Penguji terlebih dahulu, ” ungkap Ade Yunus.

Panitia pelaksana PPDB, masih menurut Ade, seharusnya bisa melakukan verifikasi atas sertifikat atas kejuaraan internasional yang dilampirkan oleh calon peserta didik yang hari ini dinyatakan diterima.

“Contoh, yang termudah verifikasi melalui website atau instansi yang mengeluarkan sertifikat tersebut,” jelas Ade

Dirinya membandingkan proses Verifikasi yang dilakukan oleh SMAN 1 dan SMAN 2 Kota Tangerang dengan SMAN 8 Kabupaten Tangerang yang melakukan verifikasi secara seksama dan menyeluruh.

“Kita lihat pake mata kepala sendiri SMAN 8 Kabupaten Tangerang melakukan wawancara dan test secara langsung atas sertifikat yang dilampirkan, yang nari ya disuruh nari, yang puisi ya disuruh baca puisi,” ujar Ade.

Masih menurut Ade, Tak berbeda jauh dengan serifikat perlombaan yang dilampirkan, untuk sertifikat Tahfiz di SMAN 8 Kabupaten Tangerang sang siswa harus melalui berbagai proses mulai hafalan hingga intonasi cara membaca.

“Tahfiz Qur’an dilakukan test oleh beberapa guru agama di SMAN 8 Kabupaten Tangerang, di SMAN 1 dan 2 Kota Tangerang sepertinya tidak dilakukan karena dari informasi pengumuman yang ada digerbang masuk semua dilakukan secara online,” jelas Ade.

Untuk itu, Ade mengaku akan kembali menggelar aksi unjuk rasa kembali menuntut agar kepala sekolah yang diduga curang dilakukan evaluasi jabatan dan sanksi berat dan terukur.

“Insya Alloh dalam waktu dekat kita Kita Akan aksi lagi, dan kita akan kawal terus dugaan praktek manipulasi tersebut,” jelas Ade.

Menurut Ade, bahwa aksinya merupakan keprihatinan atas Calon Peserta Didik Baru yang harusnya layak diterima seperti para atlet atlet yang benar , benar mumpuni tersingkir dari pelaksanaan PPDB.

“ikhtiar anak bangsa untuk mengenyam pendidikan formal, tidak boleh dikorbankan hanya karena ulah tangan curang atas dugaan manipulasi yang dilakukan oleh Kepsek dan Panitia PPDB,” Pungkas aktivis kritis tersebut.
(AciL)

BACA JUGA :  Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Gelar Sosialisasi Juknis PPDB Tahun 2022