Pendidikan

Diskusi World Food Weeks BEM FP Universitas Udayana Bersama DPKP Provinsi Bali

1595
×

Diskusi World Food Weeks BEM FP Universitas Udayana Bersama DPKP Provinsi Bali

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, DENPASAR —Dalam rangka memperingati Hari Pangan Dunia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Bali mengadakan diskusi World Food Weeks yang bertajuk: “Regulasi Ekspor Impor Produk Pertanian di Indonesia: Memberdayakan atau Membahayakan?“.

Diskusi ini diselenggarakan pada Sabtu, (21/10/2023) di Ruang Rapat Sabha Utama I, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Acara dimulai dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P, M.Agr dan Kepala Bidang P3HP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Dewa Ketut Subawa, S.P. Berakhirnya pemberian sambutan menjadi awal dimulainya acara diskusi.

Advertisement
scroll ke atas

Diskusi diawali dengan pemaparan materi oleh A.A Gede Agung Wedhatama (Founder Komunitas Petani Muda Keren), dilanjutkan oleh Dewa Ketut Subawa, S.P (Kabid P3HP DISTAN Bali) dan diakhiri oleh Putu Shinta Devi (Sub Koordinator Karantina Tumbuhan). Diskusi diikuti oleh mahasiswa Fakultas Pertanian se-Bali dan diskusi berjalan selama 120 menit.

BACA JUGA :  Meriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke 78, SMP Bintang Persada Gelar Parade Sepeda Hias

Adapun kesimpulan diskusi dari World Food Weeks terlampir di bawah ini yaitu,
1. Karantina dilakukan untuk menghindari Organisme Pengganggu Tanaman Karantina (OPTK), Organisme Pengganggu Ikan Karantina (OPIK), dan Organisme Pengganggu Hewan Karantina (OPHK). Jika Tanaman, Ikan, maupun Hewan terkontaminasi oleh Organisme Pengganggu maka akan dilakukan pemusnahan terhadap objek terkait.

BACA JUGA :  Dugaan Manipulasi PPDB Bikin Ngakak, Sejumlah Siswa Mendadak Juara 1 Internasional?

2. Ekspor memiliki potensi yang sangat luas, tergantung wilayah dan negara tujuan. Adapun yang menjadi komoditi ekspor tertinggi di Bali diantaranya Kakao, Vanila, Manggis, Bunga Potong, dan Kopi. Negara yang menjadi eksportir terbesar komoditi diatas adalah Singapore dan Timur Tengah.

BACA JUGA :  Enam Oknum Kepsek SMAN di Kota Tangerang Bakal Dilaporkan, Barata: Kawal Dengan Aksi Turun ke Jalan

3. Generasi muda memiliki peranan penting dalam upaya pemajuan sektor pertanian. Potensi sumber daya yang tinggi, menjadi peluang bagi generasi muda untuk berkecimpung dalam ekspor komoditi pertanian, namun diperlukan kolaborasi dan kerjasama antar instansi baik akademisi, praktisi, dan pemerintahan. Ekspor dan Impor memiliki keterkaitan yang erat dalam pemenuhan kebutuhan dan diperlukan perhatian lebih dalam memilah komoditas ekspor-impor yang akan di transaksikan di dalam negeri. (Uchan)

 

Sumber: https://www.unud.ac.id/in/berita6046-BEM-Fakultas-Pertanian-Unud-Berkolaborasi-dengan-Dinas-Pertanian-dan-Ketahanan-Pangan-Provinsi-Bali-Selenggarakan-Diskusi-World-Food-Weeks.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *