NASIONALXPOS.CO.ID, SUMBAR- Pasca bencana banjir yang terjadi beberapa hari lalu, di kabupaten Padang pariaman, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkunjung ke Padang Pariaman guna untuk melihat secara langsung kondisi daerah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Plt Sekretaris Utama (Sestama) Rustian, yang memimpin Tim BNPB Pusat tersebut beraktivitas selama dua hari (Sabtu-Minggu/15-16 Juli 2013) di kabupaten Padang Pariaman.
Dalam kunjungannya, Plt Sestama BNPB dan rombongan dipandu dan didampingi langsung oleh Bupati Suhatri Bur bersama Kalaksa BPBD Budi Mulia hingga ke seluruh wilayah yang terdampak kerusakan pasca banjir, terkhusus kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum. Beberapa titik yang dikunjungi adalah Jembatan Anduriang di Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Bendungan Ladang Laweh Sicincin, dan area longsor Kiambang.
Termasuk pekerjaan yang sedang berlangsung, yaitu rekonstruksi dinding penahan tanah jalan ruas Jambak – Lubuk Simantung di Sikayan Nagari Pasie Laweh Kecamatan Lubuk Alung.
Pada Kesempatan itu, Plt Sestama BNPB Rustian memberikan bantuan untuk operasional dan bantuan logistik peralatan kebencanaan kepada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman senilai Rp 250 Juta. Didampingi Kepala BPBD Padang Pariaman Budi Mulia, Bupati Suhatri Bur terima bantuan yang bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB tersebut.
Dalam hal ini, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengucapkan terima kasih atas perhatian BNPB terhadap bencana yang terjadi di wilayahnya, dia menyebut, bantuan tersebut dapat sangat membantu Pemerintah Daerah dalam upaya penanganan dan pemulihan pasca bencana.
“Alhamdulillah, semoga dengan support BNPB ini dapat membantu kita dalam upaya percepatan penanganan pasca bencana, sehingga pemulihan kondisi pasca bencana bagi warga yang terdampak dapat lebih cepat kita lakukan,” imbuhnya, saat menerima bantuan tersebut kemarin Sabtu, (15/07) di Lubuk Alung.
Diketahui sebelumnya, setelah diguyur hujan lebat dari malam hari Kamis (13/07) hingga paginya Jumat (14/07) yang menyebabkan meningkatnya debit air di beberapa sungai di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Tercatat sebagian besar wilayah di sepuluh kecamatan terkena dampaknya sehingga berbagai fasilitas dan infrastruktur hingga rumah-rumah warga mengalami kerusakan.(rd)