“Iya mas, karena itu hal sangat mendasar sekali, dan seorang pemimpin itu tauladan. Kalau gak disiplin, gimana mau memimpin anggotanya,” tegas narsum tergelitik, sembari tertawa lucu.
Ilmu disiplin itu, imbuhnya, sudah diajarkan sejak usia dini. Dan ketika dewasa, kedisiplinan itu diterapkan dalam ruang lingkup masyarakat di kehidupan sehari-hari.
Peran serta tokoh masyarakat dalam mengamati hal sekecil apapun, mutlak diperlukan untuk menyampaikan aspirasi dalam berdemokrasi, serta, memberikan partisipasinya agar langkah pasangan yang telah mendaftarkan diri sebagai calon pemimpin di Bumi Wilwatikta ini dapat segera memperbaiki diri.
“Profesional atau tidak, itu bukan saya yang menilai mas. Yang jelas, jika ada pemimpin yang tidak menghargai waktu, maka dia belum selesai dengan dirinya sendiri,” pungkasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, dokter Ikfina Fahmawati MSi selaku petahana yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Mojokerto belum dapat memberikan tanggapan, meski awak media ini telah mencoba mengkonfirmasi via WhatsApp sebelumnya. (Agung Ch)
Respon (1)