Nasional

Coretax, Kontroversi Aplikasi Pajak yang Memicu Kekecewaan Wajib Pajak di Indonesia

1005
×

Coretax, Kontroversi Aplikasi Pajak yang Memicu Kekecewaan Wajib Pajak di Indonesia

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID – Dalam sepekan terakhir, aplikasi layanan pajak baru, Coretax, menjadi sorotan utama di seluruh Indonesia. Diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan pada 1 Januari 2025, aplikasi ini seharusnya menjadi solusi modern dalam pengelolaan pajak. Namun, alih-alih mempermudah, Coretax justru menimbulkan berbagai masalah yang membuat jutaan wajib pajak frustrasi.

BACA JUGA :  Kapolsek Cek Ketersedian Minyak Goreng di Agen-agen Sembako Darkum Polsek Cikeusal

Biaya Fantastis, Hasil yang Mengecewakan

Dengan biaya pengembangan mencapai sekitar Rp1,3 triliun, banyak pihak mulai mempertanyakan kualitas dan efektivitas aplikasi ini. Di media sosial, netizen tak segan untuk mengungkapkan kekecewaan mereka.

Pengguna @ianfaisal_ menulis, “Nahan-nahan 7 hari enggak bisa buka Coretax, sekali masuk bikin emosi… Efaktur yang model gitu aja bertahaplah ini sok-sokan mau se-Indonesia. Tender Rp1,3 T hasilnya begini.” Ungkapan ini mencerminkan harapan yang tinggi, namun hasil yang jauh dari ekspektasi.

BACA JUGA :  Jelang Nataru, Pintu Masuk Pelabuhan Fery Bastiong Mulai di Awasi 

Kritik Pedas dari Warga Net

Sementara itu, akun @meidiawancs mengungkapkan kritik tajam, “Sorry, itu Coretax pakai duit apa pengadaannya? Pajak? Ya saya ikut urunan. Orang saya bayar dan lapor PPh dan PPN.” Pernyataan ini menggambarkan ketidakpuasan masyarakat yang merasa bahwa investasi besar ini tidak sebanding dengan layanan yang diberikan.

BACA JUGA :  Belum Ada Sinyal Baik Soal Cuaca Perairan Maluku Utara, KPLP Bastiong Tunda Keberangkatan Kapal

Panggilan Mendesak untuk Perbaikan

Konsultan Pajak Indonesia, Yulianto Kiswocahyono, menyoroti kurangnya perencanaan matang dalam pengembangan Coretax.

“Ini karena tidak adanya masterplan dan blueprint. Artinya, perencanaan sistemnya dirancang secara tidak matang,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan