Peristiwa

Bus Tayo Bikin Pendapatan Terjun Bebas, Pemilik dan Pengemudi Angkot B02 Ngadu ke DPRD

843
×

Bus Tayo Bikin Pendapatan Terjun Bebas, Pemilik dan Pengemudi Angkot B02 Ngadu ke DPRD

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, KOTA TANGERANG – Jadwal Bus Tayo yang pada awalnya telah disepakati secara lisan antara pengemudi angkutan umum konvensional dengan PT. Tangerang Nusantara Global (TNG) yakni mulai dari pukul 6.00 hingga 18.00 menuai polemik.

Pasalnya berdasarkan fakta di lapangan, jam operasional bus yang melayani Ciledug Tangerang kurang sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama.

Hal itu diungkapkan Kelana Zulfikar salah seorang pemilik angkutan umum B02 jurusan Ciledug-Cikokol saat digelar rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Tangerang, pengemudi angkot B02, dan PT TNG pengelola bus Tayo, Kamis (2/11/2023).

“Kami melihatnya ini sudah jauh dari apa yang disampaikan oleh PT. TNG dan operator bus Tayo PT Tiara,” kata Kelana Zulfikar.

Selain itu, masalah waktu tunggu penumpang dari bus Tayo juga menjadi persoalan yang disebut-sebut menjadikan pendapatan sopir dan pemilik angkot terjun bebas.

“Kami memohon temen temen pengemudi Tayo dibatasi hanya 10 menit,” ungkap Kelana Zulfikar.

Senada dengan Kelana Zulfikar, salah satu supir angkutan B02 Simanulang mengatakan sistem tunggu yang kurang ditata menyebabkan kerugian pada pengemudi angkutan umum konvensional sehingga tidak lagi ada celah bagi dirinya dan puluhan pengemudi lainnya.

“Mereka penuh sampai overload, jadi kalau belum penuh ngga mau jalan apalagi di jam-jam sewa, kan jam sewa itu harapan kita,” ungkap Simanulang.

Bukan cuma itu, kata simanulang, harga yang dipatok lebih murah ketimbang angkutan konvensional membuat para pengusaha angkutan konvensional dan pengemudinya mendesak agar PT. TNG bisa menerapkan non tunai, agar angkutan konvensional dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang masih menggunakan uang tunai sebagai pembayaran.

“Ketegasan dari PT TNG untuk memecat para pengemudi bus Tayo yang masih menerima ongkos secara tunai kami harapkan,” jelas Simanulang.

Foto: Ist

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang H. Turidi Susanto mengungkapkan keluhan dan aspirasi yang disampaikan dinilai positif lantaran politisi Gerindra tersebut menilai diskusi panjang yang dilakukan hari ini telah menemui titik temu.

“Berkaitan dengan jam waktu dan anggaran, kami dari DPRD akan mencoba memanggil PT TNG beserta Dishub dan DPKAD selaku bagian keuangan untuk menanyakan apakah kita bisa menambah anggaran untuk memaksimalkan pelayanan,” ujar Turidi.

Menurutnya, hal tersebut dinilai perlu lantaran pelayanan publik dalam hal ini transportasi angkutan umum memiliki urgensi secara keseluruhan sehingga pemerintah kota Tangerang harus dapat dan dituntut bagaimana untuk memberikan pelayanan prima terhadap masyarakatnya.

“Saya kira anggaran yang dulu sempat terecofusing dengan adanya covid, jika ada dan memungkinkan kita minta tambah sehingga jam operasionalnya bisa maksimal,” jelas dia.

Dirinya berharap kepada operator Bus Rapid Transit atau lebih dikenal dengan Tayo dapat lebih arief dan bijaksana dalam pelaksanaan di lapangan, dengan mempertimbangkan nasib para pemilik dan pengemudi angkutan umum B02.

“Teman-teman B02 juga ingin memberikan pelayanan kepada pelanggannya, saya kira itu yang harus diperhatikan,” tandasnya. (AciL)

BACA JUGA :  38 Anggota KPPS Diduga Keracunan Makanan Usai Bimtek di Desa Majingklak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *