NASIONALXPOS.CO.ID, BUSEL/SULTRA – Bupati Buton Selatan, Laode Arusani berkesempatan menghadiri kegiatan adat Pilumeano We’e (Pembersihan Air) yang di selenggarakan Masyarakat Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Rabu (23/6).
Kegiatan ini turut hadiri rombongan dari pemerintah provinsi Sultra yang diwakili oleh kepala Dinas Ketahanan Pangan dan staf Ahli Gubernur. Selain itu hadir Sekda Busel, Drs La Siambo, sejumlah kepala OPD, camat, kepala desa, parabela, tokoh masyarakat dan segenap masyarakat Desa Bola.
Kegiatan Tahun ini mengusung tema Mewujudkan masyarakat Desa Bola yang berkarakter dalam berkebudayaan. Kegiatan ini laksanakan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat.
Kegiatan adat ini bertujuan untuk membersihkan mata air Rano sebagai sumber kehidupan masyarakat Desa Bola. Kegiatan ini sangat rutin dilaksanakan masyarakat setempat secara turun temurun.
Dalam Arahannya Bupati Buton Selatan sangat mengapresiasi masyarakat Desa Bola yang konsisten menjaga dan melestarikan adat peninggalan leluhur.
Bupati pun memanjatkan doa dan mengaja semua masyarakat agar bekerjasama untuk membangun daerah ini bersama – sama.
Dalam sambutannya, Bupati Busel menyampaikan bahwa Desa Bola adalah sentra perkebunan ubi kayu, yang saat ini telah menjadi produk lokal daerah dalam bentuk Kaopiku dalam produk lainnya sehingga dibutuhkan sinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan Sultra guna pengembangan perekonomian masyarakat.
Diakhir sambutannya Bupati berharap untuk persatuan kesatuan masyarakat guna mewujudkan pembangunan daerah.
Staf Ahli Gubernur Sultra juga sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia pun menyampaikan permohonan minta maaf atas ketidak kehadiran wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas yang diundang dalam kegiatan ini.
Sambutan Wakil Gubernur yang dibacakan Oleh Staf Ahli Gubernur harapan Bapak Wakil Gubernur untuk kegiatan adat seperti ini harus tetap dilestarikan guna menjadi ajang silatutahmi seluruh elemen masyarakat.
Staf Ahli Gubernur juga menyampaikan Sejumlah pesan dari Wakil Gubernur. Salah satunya berpesan kepada masyarakat untuk melestarikan adat sepanjang bermanfaat bagi kehidupan dan tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
“Jadikan kegiatan adat ini sebagai festival budaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat apalagi budaya menjadi salah satu visi pembangunan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, ” Katanya.
Menurut sejarah yang dibacakan oelh Mas’ud S.Pd bahwa tradisi adat Pilumeano We’e adalah ritual adat tahunan yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali sebagai bentuk syukur ditemukannya Mata Air oleh Awa Tanjo atau La Rano yang telah berlangsung secara turun temurun sejak dulu.
Kepala Desa Bola, La Salimuna SH menyampaikan rasa apresiasi dan tetima kasih atas kehadiran Bupati Buton Selatan dan rombongan Pemerintah Provinsi Sultra. Kata dia, kegiatan ini dilaksanakan turun temurun setiap tahunnya.
La Salimuna menjeleskan bahwa kegiatan ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT serta cerminan silaturahmi antar sesama warga masyarakat.
Camat Batauga, Kaimudin S.Ag SH MH menyampaikan bahwa pentingnya persatuan da kesatuan masyarakat guna mensukseskan pembangunan daerah.
Kegiatan adat ini mengadung filosofi sosial, yakni menjaga hubungan manusia dengan alam sekitar, dan kegiatan mencermikan silaturahmi dan menjaga hubungan antat sesama manusia.
#SultraNandha87