Hingga pukul 23.58 wita, hasil monitoring BMKG juga menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
Hasil analisis, episenter gempa bumi tersebut terjadi pada koordinat 4.14 LS dan 121.62 BT tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4.1 kilometer (km), timur laut Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra, pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, dalam keterangan tertulis.
Gempa bumi dangkal tersebut terjadi akibat aktivitas Sesar Kolaka di Timur Laut Pomalaa, Kolaka.
Guncangan gempa bumi tersebut dilaporkan dirasakan di Kolaka dengan Intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan akan ada truk berlalu).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” jelas Rudin.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG).
Website http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android) wrs-bmkg atau infobmkg.(NDS)