Surat itu berkop Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Kutabumi dan ditandatangani Kepala Pasar Kutabumi. Ormas yang beraliansi merupakan ormas di tingkatan kecamatan dan Pemuda Pancasila disebut-sebut bagian dari aliansi tersebut.
“Itu aja yang saya tahu,” jelas Zulkarnain seperti dilansir kantor berita bantenpro.
Zulkarnain pun menyebut perihal surat permohonan bantuan pengamanan itu ke publik lewat media.
Hal tersebut lantaran Zulkarnain ingin publik tahu, peristiwa kerusuhan itu bukan semata-mata tindakan anggota ormas. Melainkan ada aktor intelektual di belakangnya.
Dirinya membeberkan, Tony Wismanyoro sempat datang menemuinya untuk mengklarifikasi surat permintaan bantuan pengamanan Pasar Kutabumi.
“Dia bilang surat itu tidak berlaku lagi, Dia pikir kami bodoh, mau dijadikan kambing hitam dari apa yang sudah terjadi,” jelasnya.
Dia mendesak agar polisi untuk mengusut keterlibatan aktor intelektual dalam peristiwa kerusuhan di Pasar Kutabumi.
“Kejar Pak Tony itu, kan sudah ada videonya itu. Polisi harus mengusut aktor intelektualnya,” ujar Zulkarnain. (Red)
Respon (1)