Diakui bahwa untuk menghapus fenomena itu, sangat tidak mudah dan butuh waktu panjang, serta butuh kolaborasi atau kerjasama dari lintas tokoh masyarakat dan sangat urgent adanya edukasi mental, agama,dan kegiatan-kegiatan positif yang berkelanjutan.
Damiasih juga menyoroti perkembangan teknologi yang massif, yang juga dapat dianggap sebagai triger tumbuh subur fenomena tersebut.
“Kita tidak bisa membendung arus laju teknologi, yang jelas generasi muda harapan bangsa ini harus diselamatkan bila tidak ingin negara ini semakin terpuruk dampak dari fenomena tersebut,” pungkasnya. (smn/tim)