Tujuannya setelah kalian mengetahuinya bisa memilah dan memilih aplikasi yang memang dibutuhkan.
Jadikan ini sebagai pengetahuan saja bukan untuk menggunakan atau mengunduh aplikasinya apalagi sampai menggunakan aplikasi Walla untuk bermain media sosial sehari-hari. Pastikan juga para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya yang sedang tumbuh dewasa.
Di Kota Yogyakarta sendiri, pengguna aplikasi Walla berjumlah tidak sedikit. Dari hasil investigasi jurnalis, beberapa pengguna yang ditemukan bervariasi. Ada yang pelajar, mahasiswa, orang dewasa, atau orang yang sudah tua sekalipun.
Salah satu pengguna aplikasi Walla saat diminta tanggapannya menyampaikan, aplikasi tersebut memudahkannya menemukan pasangan seks bebasnya.
“Ya aplikasi itu diperkenalkan teman yang juga gay kepada saya. Aplikasinya bagus, dan banyak yang saya temukan sesuai selera saya. Dengan adanya aplikasi itu, saya tidak lagi mencari kemana-mana,” kata salah seorang pemuda dan meminta awak media merahasiakan identitasnya, Selasa (25/6/2024).
Ditempat terpisah, aplikasi Walla ini juga ditemukan digunakan untuk menjajakan diri alias sebagai pria panggilan.
“Saya sudah setahun gunakannya mas, namanya cari uang susah. Saya pakai Walla supaya cari pelanggan seks sesame jenis. Syukur dapat pasien, kadang nggak ada juga mas. Karena kebanyakan minta free,” kata pemuda berusia 24 tahun, dan juga meminta identitasnya tidak dicatut.