DaerahPeristiwa

Nasib Pilot Susi Air, Dua Bulan Lagi Hidup atau Mati Ditangan TPM-OPM Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogoya

4064
×

Nasib Pilot Susi Air, Dua Bulan Lagi Hidup atau Mati Ditangan TPM-OPM Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogoya

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID, WAMENA —Ustadz Ismail Asso, intelektual Jayawijaya menanggapi beredarnya video pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens yang sedang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (TPN-PB/OPM) pimpinan Egianus Kogoya.

Menurut dia, video itu benar disebarkan oleh yang bekerja sama dengan Kelompok (TPN-PB/OPM) dan juga disebut KKB tersebut.

Saat dikonfirmasi oleh media Nasionalxpos.co.id perwakilan papua melalui pesan Whatsapp mengatakan bahwa,

“Perlu adanya dengan pendekatan dialog antara pemerintah pusat dan kelompok (TPN-PB/OPM), tidak bisa dengan pendekatan budaya ataupun agama, apalagi pendekatan militer, itu akan mengorbankan masyarakat sipil di Papua, jadi perlu pemerintah menangapi hal ini, sebab kondisi pilot saat ini sangat kasihan,” ujar Ustadz Ismail Asso, sabtu (27/5/2023).

Untuk bebaskan pilot tersebut, satu alternatif melalui pendekatan Dialog Jakarta Papua, antara (TPN-PB/OPM) dan Pemerintah Pusat. Dalam waktu dua bulan yang diberikan, jika tak ada tanda-tanda baik dalam membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens akan bernasib buruk.

BACA JUGA :  Panglima TNI Pimpin Rapat Evaluasi Operasi SAR Pilot Susi Air

Dalam cuplikan video yang berdurasi 01:11 menit tersebut, Kapten Philip Mark Merthens mengatakan,

“Dua bulan lagi untuk semua negara yang lain, untuk bicara dengan Indonesia, untuk Papua Merdeka. Kalo dua bulan lagi tidak bicara dengan Indonesia, mereka akan menembak saya,” ucap kapten Susi Air.

Pimpinan Kodap III Ndugama darakma panglima (TPN-PB OPM) atau kelompok KKB, juga menyatakan sikapnya dalam video tersebut bahwa,

“Pilot sudah mengaku diri bahwa negara Indonesia harus mengaku sebab kami kasih waktu dua bulan untuk pilot hidup, dari negara tidak menodong ke Indonesia dan Indonesia tidak mengaku berarti dua bulan itu lewat berarti kami tembak pilot, ” ucap panglima (TPN-PB/OPM) atau KKB kodap III Ndugama darakma Egianus Kogoya.

Menurut Egianus Kogoya, jika negara-negara lain tidak mendesak kepada  Indonesia, soal penyanderaan pilot Susi Air Philips Mark dan tuntutan Kelompok (TPN-PB OPM) terkait pengakuan kemerdekaannya maka, sandera tersebut akan dieksekusi dengan cara ditembak mati. (Mabel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *