NASIONALXPOS.CO.ID,MANADO,-Selama 2 hari pelaksanaan Operasi Keselamatan Samrat 2023 yang digelar Polda Sulut dan seluruh jajaran, petugas menjaring ribuan pelanggaran.
Menurut Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Sulut, kurang lebih ada 1.437 pelanggaran yang berhasil terjaring.
“Dalam 2 hari pelaksanaan Operasi, yang dimulai sejak tanggal 7 Februari 2023, petugas di lapangan menjaring sebanyak 1.437 pelanggaran, dengan rincian jumlah yang ditilang sebanyak 277 dan teguran sebanyak 1.160,” terangnya, Kamis (9/2/2023).
Terjadi kenaikan angka pelanggaran selama 2 hari pertama pelaksanaan Operasi ini jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.
“Pelanggaran dalam 2 hari pertama naik dari total pelanggaran 1.088 pada tahun 2022, menjadi 1.437 pada tahun 2023. Khusus untuk tilang terjadi kenaikan 182 persen dari tahun sebelumnya, yaitu dari 98 menjadi 277. Sedangkan teguran naik 17 persen dari 990 menjadi 1.160,” urai Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Pelanggaran terbanyak katanya didominasi oleh pelanggaran tidak memakai helm, kendaraan tanpa TNKB dan juga kendaraan memakai knalpot bising.
Sedangkan untuk kecelakaan lalu lintas, terjadi 2 kejadian yaitu di Manado dan Minahasa Selatan.
“Yang pertama di Manado, 1 korban hanya mengalami luka ringan sedangkan di Minahasa Selatan terdapat 2 korban, 1 diantaranya meninggal dunia,” ujarnya.
Dalam Operasi Keselamatan ini juga, selain memberikan tindakan teguran dan tilang kepada pelanggar lalu lintas, petugas juga memberikan edukasi tertib berlalulintas kepada seluruh warga masyarakat.
“Petugas menyambangi berbagai komunitas warga, seperti sekolah, pasar, pangkalan ojek dan mengimbau seluruh warga agar tertib dalam berlalulintas,” lanjutnya.
Kombes Pol Jules Abraham Abast berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya para pengguna jalan agar lebih berhati- hati lagi dalam berkendara.
“Perhatikan keselamatan dalam berkendara, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain yang sedang berada di jalanan. Keselamatan adalah yang pertama dan utama,” tutupnya.
(Jefry Kandouw)