Nasional

Elang Rahim Tinggalkan Dosa Daerah, PJ Bupati Halteng Banyak Blusukan

565
×

Elang Rahim Tinggalkan Dosa Daerah, PJ Bupati Halteng Banyak Blusukan

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS.CO.ID,HALTENG- Usai angkat kaki dari Kabupaten Halmahera Tengah, selama satu periode memimpin Kabupaten yang kaya akan sumber daya alam itu, Edi Langkara dan Abdurrahim Odeyani (Elang Rahim) mantan Bupati dan Wakil Bupati Halteng dianggap meninggalkan sejumlah masalah, salah satunya pembangunan yang tidak tuntas, padahal begitu besar alokasi APBD maupun APBN yang terkuras untuk itu, namun sangat disayangkan tidak tuntas dibangun dan indikasi kuat ada aroma korupsi dari sejumlah pembangunan tersebut,”Tegas Junaedy Alting perwakilan tokoh pemuda Desa Wedana kepada Media ini Senin (06/02/2022).

BACA JUGA :  Presiden Jokowi Telah Resmi Buka Munas Kadin VIII di Kendari

Calon Gubernur Provinsi Maluku Utara itu dianggap meningalkan sejumlah luka Daerah diantaranya, proyek pembangunan gedung kesenian Kabupaten Halteng yang tidak tuntas dibangun, gedung Dhuafa Center tepat di depan mesjid raya Weda, gelangang Olahraga (GOR) Halteng, plaza Weda, dan pembangunan ruko samping lapangan GOR Halteg,” tegas Junaedy.

Ia menegaskan, masalah ini juga menjadi tangung jawab OPD selaku kabinet mantan Bupati Elang Rahim, seperti Dinas PUPR dan instansi teknis yang lain, bahkan terseret juga pihak ketiga selalu Kontraktor, harus diberikan efek jerah karena dianggap tidak bertangung jawab atas proyek yang tidak selesai tersebut,” Cecarnya.

BACA JUGA :  Sambil Bawa Anak, Seorang Ibu Nekat Mencuri Motor Terekam Kamera CCTV

Lanjut Junaedy menegaskan, tentu menjadi tangung jawab PJ Bupati Halteng Ikram Malan Sangaji, dalam masa jabatannya yang tinggal beberapa bulan kedepan untuk menyelesaikan sejumlah bekas tangan Elang Rahim itu, karena PJ. Bupati juga di evaluasi oleh Mendagri terkait terobosan apa yang telah dilakukan selama 3-6 bulan ke depan.

BACA JUGA :  Wakapolda Sumsel Buka Sidang Terbuka Penetapan Kelulusan Akhir Tingkat Panda

“PJ Bupati banyak melakukan blusukan, namun blusukan harus dibarengi dengan terobosan apa yang bakal dilakukan, karena banyak terjadi penyimpang di Kabupaten Halteng, baik dari sisi pembangunan, keuangan dan lain lain,” tutup Junaedy mengakhiri. (SA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *