NASIONALXPOS.CO.ID, BLORA – Duka Akhir Tahun, ratusan ekor Sapi milik petani diwilayah Kecamatan Todanan mati sia-sia.
Berdasarkan informasi sementara yang dihimpun NASIONALXPOS.CO.ID dilapangan semenjak bulan Desember (red-akhir tahun) ratusan ekor Sapi mati sia-sia. Untuk di Desa Sonokulon sendiri saat ini sudah ada sekitar 34 ekor Sapi mati.
Desa Pelemsengir sekitar 50 ekor Sapi, Desa Ngumbul 25 ekor Sapi, Desa Wukirsari 15 ekor Sapi, Dukuh Banat Desa Bedingi 4 ekor Sapi, Dan Desa Kacangan sekitar 25 ekor Sapi.
Dari jumlah tersebut, belum lagi yang dijual dengan harga dibawah standar pada umumnya. Misalnya, dari Sapi indukan yang harga standar mencapai 14 jutaan kini hanya laku sekitar 8 jutaan perekor.
Menurut keterangan dari Wahyudi Kepala Desa Sonokulon berdasarkan keterangan dari warganya ia mengatakan bahwa awalnya Sapi milik warganya tersebut mulutnya berbusa dan tidak mau makan. Dan kalaupun mau makan harus dipaksa dimasukkan kedalam mulut.
“Awaalnya itu mulut berbuka dan gak mau makan. Kalau mau makan harus dipaksa dimasukkan kedalam mulut,” bebernya.
“Setelah beberapa hari kondisi seperti itu, Sapi itu lantas mati. Padahal, menurut warga saya, Sapi tersebut sudah di vaksin,” imbuhnya.
Sementara itu, Kades Pelemsengir Dwi Nur Cahya mengatakan untuk saat ini di Desa Pelemsengir sendiri sudah ada sekitar 50 ekor Sapi yang mati, dan yang terbanyak dari Duku Tapelan.
“Desa Pelemsengir ada sekitar 50 ekor Sapi yang mati, dan kemarin sudah kami laporkan ke dinas terkait,” bebernya, saat dikonfirmasi NASIONALXPOS.CO.ID, Senin (02/01/2023).
Sementara itu, koordinator lapangan PMK Kecamatan Todanan belum bisa dikonfirmasi untuk mengetahui jumlah pasti Sapi mati diwilayah Kecamatan Todanan yang diduga terjangkit virus Penyakit mulut dan kuku (PMK). (Riyan)