NASIONALXPOS.CO.ID, MANADO -Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Mochammad Luthfie Beta, S, Sos,M.Si, membacakan sambutan tertulis KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M, saat memimpin upacara di Makodam, Selasa (17/5/2022) bertempat di Lapangan Makodam XIII/Merdeka.
Dalam penyampaian tertulisnya, KASAD memberikan penghargaan kepada para prajurit yang telah berhasil melumpuhkan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan aksi kejinya yang telah membunuh prajurit dan istrinya di Kabupaten Yalimo Papua, serta memberikan penghargaan kepada prajurit yang telah berhasil menggagalkan pembegalan yang di lakukan oleh sembilan orang. Ini merupakan bentuk prestasi yang telah diperbuat oleh para prajurit TNI AD.
“Rasa bangga dan hormat ditujukan kepada prajurit yang telah berhasil melaksanakan tugasnya dalam membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat di sekelilingnya,” kata KASAD Jenderal Dudung AR dalam sambutan tertulisnya.
Kasdam juga menyampaikan, bahwa pencapaian keberhasilan tugas yang telah diraih, harus dapat dipertahankan dan tingkatkan, karena ke depan, bergagai agenda yang bersifat nasional maupun internasional juga menuntut kesiapan TNI AD.
Upacara bendera tanggal 17 ini diikuti oleh seluruh personel Kodam XIII/Merdeka mulai dari Pamen, Pama, Bintara, Tamtama dan PNS, yang sebelumnya upacara bendera ini rutin dilaksanakan setiap hari Senin dan setiap tanggal tujuh belas setiap bulan, namun semenjak Pandemi Covid-19 upacara ini terhenti dan baru minggu ini upacara bendera mulai dilaksanakan kembali.
Upacara ini salah satu bentuk kegiatan yang mengandung penghayatan dan nilai nilai Pancasila dalam mencerminkan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan sikap kedisiplinan bagi prajurit dan sebagai sarana Komando guna menjalin komunikasi dua arah antara pimpinan dan bawahan.
Rangkaian upacara tersebut dimulai dengan laporan perwira upacara kepada inspektur upacara (Irup), dilanjutkan dengan penghormatan kepada Irup, laporan Komandan upacara kepada irup, pengibaran sang merah putih, mengheningkan cipta, pembacaan teks pancasila, pengucapan sapta marga, pembacaan UUD 1945, pembacaan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh Irup.
(Jefry Kandouw)