NASIONALXPOS.CO.ID, BLORA – Jalan ditengah kota ‘Malio mBloro’ (Rel Ban), yang berjarak +/- 100 m dengan pendopo rumah dinas Bupati Blora, rusak parah tanpa tersentuh pembangunan sejak dulu.
Ketua RT 5, RW 3 Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora kota, Eko Adi mengatakan, bahwa semenjak Bupati 2 periode yang kemarin sampai saat ini periode Bupati Arief Rohman belum ada tanda-tanda untuk dibangun, dengan alasan bahwa ini jalan PJKA.
“Padahal waktu pilkada kemaren, di daerah sini banyak warga yang menjadi tim sukses pak Arief, tapi kenyataannya juga tidak ada respon darinya,” katanya, Sabtu (8/1/2022).
Terkait hal ini pernah dibicarakan bersama Lurah Jetis, Aris, dia mengatakan kalau ini jalan PJKA.
“Kalau pak lurah berargumen ini jalan PJKA, berarti anda salah pak. Kalau argumen anda beralasan belum ada dananya, saya bisa terima. Dan sana-sana jalan PJKA nyatanya bagus, dan nggak ada masalah. Padahal daerah sini penduduknya banyak. Sebelah barat itu juga jalan PJKA, dan sebelah timur juga jalan PJKA, itu halus semua. Lha mosok sana halus, dan sini jelek, padahal jalan sini kan tengah-tengah,” bantah Eko Adi kepada Lurah Jetis.
“Ada sekali dulu perbaikan, tapi cuma tambal sulam, dan tidak lama jalan ini sudah hancur lagi. Saya mohon ada perhatian dari Pemkab untuk peduli dengan lingkungan serta masyarakat Jetis. Dan semoga di tahun 2022 jalan ini bisa dibangun,” tambahnya.
Kalau jalan ini bagus, nantinya bisa menghidupkan ekonomi warga.
“Saya akan berdayakan warga sini. Saya siap menata,” terangnya.
Padahal dulu ketika ada pasar di wilayah sini, PAD Blora menghasilkan puluhan juta, salah satunya didukung dari tempat ini. Lha sekarang ditinggal begitu saja. Sampai pasarnya sudah pindah.
Sementara itu, Lurah Jetis, Aris mengatakan kemaren belum lama ini sudah ada Musrenbang, dan dijanjikan akhir tahun 2023 jalan ini sudah bagus.
“Saya sudah pernah menyampaikan hal ini kepada dinas terkait, tapi sampai saat ini juga belum ada tindakan yang berarti,” kata Lurah Jetis kepada media ini.
Terpisah, Bambang Suprihatin warga RT 5, RW 3 Kelurahan Jetis mengatakan, bahwa dirinya dan warga lainnya hampir putus asa, karena sudah beberapa kali usaha untuk memperjuangkan jalan ini bisa dibangun, tapi hasilnya nihil.
“Saya dan warga lainnya merasa putus asa mas, karena tidak ada respon sama sekali oleh pemkab. Dan kemaren ada salah satu warga bernama mbah Yati, (4/1/2022) jatuh, karena kejeglong jalan rusak, yang mengakibatkan cidera bibir pecah dan giginya patah satu,” pungkasnya. (Hans)
